Lampu Hijau, Korban PHK di Jateng Bisa Dapat Bantuan Usaha
loading...
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 50.000 lebih buruh kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19 di Jawa Tengah. Mereka akan mendapatkan bantuan sembako hingga pelatihan agar bisa membangun usaha.
"Bahwa mereka kena PHK, kena COVID-19 enggak bisa kerja, usahanya bangkrut. Oke kita bantu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela membagikan bantuan beras di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Sabtu (2/5/2020).
"Bantuan ini sebenarnya sebagai stimulan. Selebihnya mereka mesti dilatih agar di antara mereka kemudian dengan cara mereka diberdayakan, mereka akan bisa mandiri," katanya.
Ganjar juga meminta masyarakat untuk tidak hanya menengadahkan tangan untuk meminta bantuan. Pihaknya mendorong masyarakat tetap memiliki semangat untuk produktif dan bisa berdaya. "Makanya kami buat program Jogo Tonggo, sebagai upaya membuat masyarakat tetap produktif," katanya.
Masyarakat diimbau membuat lumbung pangan untuk wadah pengumpulan donasi dan bantuan dan dipakai bersama-sama. Selain itu, masyarakat juga diminta memberdayakan pekarangan rumah masing-masing sebagai tempat menanam kebutuhan pangan.
"Kalau memang mau usaha, silakan didata. Nanti pemerintah akan mendampingi, memberikan pelatihan hingga permodalan agar bisa mandiri. Kalau mandiri, tentu tidak akan hanya mengandalkan bantuan," katanya.
"Bahwa mereka kena PHK, kena COVID-19 enggak bisa kerja, usahanya bangkrut. Oke kita bantu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela membagikan bantuan beras di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Sabtu (2/5/2020).
"Bantuan ini sebenarnya sebagai stimulan. Selebihnya mereka mesti dilatih agar di antara mereka kemudian dengan cara mereka diberdayakan, mereka akan bisa mandiri," katanya.
Ganjar juga meminta masyarakat untuk tidak hanya menengadahkan tangan untuk meminta bantuan. Pihaknya mendorong masyarakat tetap memiliki semangat untuk produktif dan bisa berdaya. "Makanya kami buat program Jogo Tonggo, sebagai upaya membuat masyarakat tetap produktif," katanya.
Masyarakat diimbau membuat lumbung pangan untuk wadah pengumpulan donasi dan bantuan dan dipakai bersama-sama. Selain itu, masyarakat juga diminta memberdayakan pekarangan rumah masing-masing sebagai tempat menanam kebutuhan pangan.
"Kalau memang mau usaha, silakan didata. Nanti pemerintah akan mendampingi, memberikan pelatihan hingga permodalan agar bisa mandiri. Kalau mandiri, tentu tidak akan hanya mengandalkan bantuan," katanya.
(abd)