Pembatasan Angkutan Logistik saat Nataru Picu Kelangkaan Barang

Jum'at, 13 Desember 2024 - 22:26 WIB
loading...
Pembatasan Angkutan...
Anggota Komisi VII DPR Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyatakan kebijakan pengaturan pembatasan angkutan logistik pada masa libur Natal 2024 dan libur Tahun Baru 2025 berpotensi menurunkan distribusi barang. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengatakan, kebijakan pengaturan pembatasan angkutan logistik sumbu III pada masa libur Natal 2024 dan libur Tahun Baru 2025 berpotensi menurunkan angka distribusi barang.

"Hal ini bertolak belakang dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menumbuhkan perekonomian Indonesia hingga 8% yang harus mendukung hasil industri dan perdagangan," ujarnya, Jumat (13/12/2024).

Seharusnya sebelum mengeluarkan kebijakan harus melibatkan Kementerian terkait serta mendengarkan aspirasi dari para pelaku usaha baik industri maupun perdagangan. Termasuk pengusaha transportasi logistik darat dalam negeri yang tergabung dalam Asosiasi Aptrindo maupun transportasi laut dalam dan luar negeri untuk kepentingan logistik dalam negeri dan ekspor impor yang semuanya terkait pendistribusian barang, hasil industri untuk perdagangan.

Apalagi industri dan perdagangan di setiap momen akhir tahun selalu mengejar target hasil produksi dan pendistribusian serta target pendistribusian perdagangan untuk mengejar ketertinggalan pada bulan-bulan sebelumnya di setiap tahun.

"Bagaimana mereka bisa mencapai target kalau distribusi logistiknya melambat? Dan bahkan kebijakan ini berpeluang mengakibatkan kelangkaan barang. Sehingga akan terjadi hukum pasar di mana harga barang akan meningkat di saat masyarakat membutuhkan barang tersebut tetapi terjadi kelangkaan," ungkapnya.

Menurut Bambang, peningkatan target dan perdagangan tersebut memang selaras dengan amanat Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan pertumbuhan signifikan di sektor ekonomi nasional.

"Tolong jangan disamakan liburan akhir tahun dengan liburan Lebaran. Kalau liburan Lebaran, semua pegawai pabrik industri dan perdagangan serta UMKM libur dan sebagian besar usahanya akan tutup dan jangka waktunya pendek. Sehingga semua jalur jalan raya sangat padat dengan arus pemudik. Karena 85% mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim. Dan pelajar serta mahasiswa pun semuanya libur mengakibatkan seluruh jalur wisata penuh," ujarnya.

Berbeda dengan libur Nataru. Banyak pegawai industri dan perdagangan yang tidak libur dan mudik. Mereka lebih banyak liburan ke kawasan pariwisata sehingga jalur tidak terlalu padat. Bahkan, sekolah-sekolah muslim serta mahasiswa masih masuk dan ujian sampai 30 Desember 2024.

Seharusnya kebijakan pembatasan operasional kendaraan logistik tidak diberlakukan secara nasional. Karena jelas kepadatan yang ekstrem biasanya ada di jalur tertentu yang ada di Pulau Jawa. Sedangkan yang di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, serta daerah-daerah lainnya di Indonesia, tidak terjadi kepadatan.

Di Jawa pun hanya titik-titik tertentu yang seharusnya pemegang kebijakan traffic dari kepolisian maupun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bisa mengatur penggunaan jalur untuk pemerataan jalur dari Timur ke Barat atau sebaliknya, bisa menggunakan Jalur Utara misalnya hanya untuk logistik dan publik massal karena sebagian besar pelabuhan laut ada di Pesisir Utara Jawa.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pertalite Dioplos Jadi...
Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, DPR Sidak SPBU Pertamina di Cibubur
Pengusutan Kasus AKBP...
Pengusutan Kasus AKBP Bintoro, DPR: Jangan Berhenti Tanpa Ada Tindakan Hukum
Dasco Perintahkan Komisi...
Dasco Perintahkan Komisi Teknis Memeriksa Pembuatan Pagar Laut Tangerang
Momen HUT Ke-52 PDIP,...
Momen HUT Ke-52 PDIP, Anggota DPR Ini Tunaikan Nazar Jalan Kaki 540 Km dari Jakarta Menuju Boyolali
Heboh Pagar Laut 30...
Heboh Pagar Laut 30 Km di Tangerang, DPR: Pelanggaran Hak Nelayan dan Masyarakat Pesisir
Warga Jatinegara Rayakan...
Warga Jatinegara Rayakan Tahun Baru dengan Serba Gratis
Dua Bayi Lahir di RSUD...
Dua Bayi Lahir di RSUD Purwodadi di Tanggal Unik 1 Januari 2025
DPR Dorong BNPT Sinergi...
DPR Dorong BNPT Sinergi dengan Pemda Perbanyak Ruang Lintas Agama
Awali Tahun Baru 2025,...
Awali Tahun Baru 2025, Pramono Anung: Mudah-mudahan Kita Semua Penuh Berkah
Rekomendasi
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Timnas Indonesia vs Australia yang Kehilangan 6 Starternya
Pengumuman SNBP 2025...
Pengumuman SNBP 2025 Selasa 18 Maret, Cek Link Ini
Pastikan Subsidi Tepat...
Pastikan Subsidi Tepat Sasaran, Menteri Bahlil: Karena itu Hak Rakyat yang Tidak Mampu
Berita Terkini
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
1 jam yang lalu
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
2 jam yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
2 jam yang lalu
Ini Tarif PBJT Jasa...
Ini Tarif PBJT Jasa Perhotelan saat Inap di Hotel Jakarta, Wajib Tahu
3 jam yang lalu
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
3 jam yang lalu
Bangunan Liar di Bantaran...
Bangunan Liar di Bantaran Kali Bekasi Dibongkar, Kades Kritik Dedi Mulyadi Otoriter: Bukan Zaman Penjajah Ini
4 jam yang lalu
Infografis
Pertengkaran Trump dan...
Pertengkaran Trump dan Zelensky Picu Perpecahan NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved