Dari Petani Karet Muba Untuk Sumatera Hingga Ketahanan Indonesia

Senin, 31 Agustus 2020 - 12:57 WIB
loading...
A A A
Instalasi Pabrik Karet Muba

Alur industri dari karet petani menjadi bahan aspal siap pakai menjadi fokus Muba di tahun 2020 ini. Apalagi dua instalasi yang ada saat ini yakni di Lampung dan Jambi bakal tak beroperasi.

"Pabrik yang di Muba akan jadi satu-satunya yang ada di Sumatera. Ini pasar yang sangat menjanjikan bagi petani karet Muba," kata Kepala Dinas PUPR Muba, Herman Mayori, Kamis,(28/8) lalu.

Dijelaskan Herman proses dari latek padat yang siap di UPPB selanjutnya diangkut dengan tanki untuk dibawa ke pabrik aspal karet di Sekayu. Selanjutnya bahan lateks padat ini diproses di pabrik ini hingga siap menjadi campuran aspal hotmix," tegas dia.

Pengumpulan bahan dasar sudah dilakukan sejak hari pekan lalu di Sungai Lilin melalui kesertaan lelang bokar karet di UPPB. Lelang yang diikuti Kemen PUPR ini sebagai respon upaya meningkatkan harga karet di tingkat petani terkait penggunaan karet alam sebagai campuran aspal untuk pembangunan infrastruktur jalan.

Muba, tambah Herman, juga menjadi studi Kepemimpinan Nasional khusus mengupas aspal karet pada 23 sampai 26 Agustus lalu. Kunjungan Diklat Kepemimpinan TKN Tk II angkt XIII, Kementerian PUPR Bandung ke Instalasi Latek Terplavulkanisasai langsung diterima Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin. Rombongan juga sempat berdiskusi dengan Dodi secara mendalam. Mereka juga mendatangi PUPR menggali teknis aspal karet yang dilanjutkan kunjungan ke instalasi latek di workshop PUPR. Dijelaskan Herman, komposisi aspal karet terdiri atas karet alam sebesar 0,42 persen, aspal minyak 5,58 persen, dan agregat kasar dan halus sebesar 94 persen. Dengan kata lain, pemanfaatan karet alam adalah 7 persen dari kadar aspal.

"Diskusi berjalan konstruktif. Kini penyempurnaan instalasi mendekati selesai. Maka kita bisa produksi sendiri berupa latek terplavulkanisasi. Muba akan menjadi panyuplai kt aspal karet berbasis lateks ke seluruh wilayah sumatera, karena satu-satunya pabrik yang ada di wilayah Sumatera," tandas dia.

Harga Jual Latek Pekat Sangat Tinggi

Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir sangat optimis ekonomi petani karet akan membaik. Pertama, kini petani sudah berkelompok di UPPB sehingga harga lebih terjamin. Menurutnya, jumlah UPPB di Muba saat ini terbanyak di Indonesia.

"Sudah ada 80 UPPB di Muba lebih dari 75 UPPB sudah teregister dan punya STR. Kita lagi merancang sistem pelelangan di UPPB sistem digital yakni 1 penawar 1 user ID. Di karet ini sepanjang perjalanan dari awal pembentukan UPPB sampai saat ini para pelelang sudah mengetahui kualitas karet masing-masing UPPB. Di masa pandemi seperti saat ini lelang karet sangat memungkinkan secara virtual," gagas Ibir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0482 seconds (0.1#10.140)