Dari Petani Karet Muba Untuk Sumatera Hingga Ketahanan Indonesia

Senin, 31 Agustus 2020 - 12:57 WIB
loading...
Dari Petani Karet Muba Untuk Sumatera Hingga Ketahanan Indonesia
Dari Petani Karet Muba Untuk Sumatera Hingga Ketahanan Indonesia
A A A
SEKAYU - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) selalu ada bagi rakyat Muba baik saat normal maupun saat pandemi Corona virus melanda dunia, Indonesia sampai ke antero Bumi Serasan Sekate. Bukan saja membantu dana talangan tunai dan bahan pangan bagi warga, Pemkab Muba dibawah Bupati Dodi Reza Alex Noerdin mengutamakan pemulihan dan ketahanan ekonomi.

UMKM berbasis industri warga yakni karet dan sawit, sumber utama ekonomi warga, dibuatkan alur distribusi dan industri. Untuk sawit Dodi mengupayakan industri biofuel. Sedangkan untuk petani karet dimarakkan model pasar bersama dan industri turunan di hilir yakni aspal campuran karet. Pabriknya sudah ada dan sejak dua tahun sejumlah ruas jalan sudah dibangun dengan aspal karet. Ini salah satu andalan Kabupaten Muba: memproduksi karet rakyat menjadi aspal untuk jalan.

“Kita ingin semua infrastruktur jalan di Muba menggunakan aspal karet, dan Muba telah menjadi pelopor di Indonesia ini,” tegas Bupati Dodi Reza Alex Noerdin, Jumat (29/8).

Menurut Dodi, Muba menjadi kabupaten pertama pengguna teknologi berbahan karet untuk aspal. Langkanya memberikan pengaruh positif untuk mendongkrak harga karet di negeri ini.

Pembangunan aspal karet di Kabupaten Muba dilakukan di Desa Mulyorejo, B4 Kecamatan Sungai Lilin pada tahun 2018 lalu. Di desa ini jalan sepanjang 465 meter kini telah rampung dibangun. Pembangunan ruas jalan mampu menyerap karet rakyat sejumlah 8,49 ton.

Tahun 2019 Muba kembali membangun infrastruktur jalan dengan Inovasi Aspal Karet yakni beberapa ruas rumah dinas bupati- Sp.AMD – SD Model untuk di Kota Sekayu. Lalu di Kelurahan Babat yakni dari Sp.KUD Trijaya – Tanjung Agung. Jumlah total jalan aspal karet adalah Sekayu 2 ruas, Babat 1 ruas, Lais 1 ruas dengan total panjang jalan keseluruhan 5 kilometer.

“Biaya pembangunan jalan ini diambil dari hadiah penghargaan kementerian PUPR sebesar Rp20 Miliar,” jelas Dodi

Di Sekayu ruas jalan lainnya yang dibangun ialah jalan Ahmad Dahlan (dalam kota Sekayu) sepanjang 400 meter dengan lebar 12 meter. Untuk pemeliharaan ruas jalan Desa Teladan- simpang Supat sepanjang 8 km dan peningkatan jalan simpang Pauh- Beji Mulyo sepanjang 3 km.

Upaya Muba direspon Pemerintah Pusat lewat Kemen PUPR. Selain hadiah berupa hadiah peningkatan jalan di jalur utama Sekayu yakni jalan Kolonel Wahid Udin, Kemen PUPR menganggarkan 100 miliar rupiah untuk pembelian karet rakyat. Langkah Kementerian PUPR ini buah dari instruksi Presiden RI untuk menopang kelangsungan petani karet Indonesia.

"Saya secara dinas telah bersurat ke Menteri PUPR terkait penganggaran dan penggunaan dana re-alokasi era pandemi untuk membeli karet rakyat yang jumlah totalnya mencapai seratus miliar rupiah. Kebijakan yang tegah lurus sudah kita ambil dua tahun lalu. Muba sudah mulai menerapkan pembangunan jalan menggunakan teknologi pembangunan Aspal Hotmix Menggunakan Campuran Serbuk Karet Alam Teraktivasi (SKAT). Saat ini Muba kembali melakukan inovasi berupa aspal karet campuran latek pekat. Sunber utama juga karet rakyat. Kalau inovasi ini diterapkan di seluruh jalan baik jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan negara di Indonesia maka serapan karet rakyat akan lebih banyak.Kami yakin cara ini akan mendongkrak harga karet petani kita. Lambat laun ketergantungan karet di pasar internasional bisa lepas dengan sendirinya,” tutur Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0539 seconds (0.1#10.140)