Plafon RSUD Bima Ambrol, 15 Pasien Nyaris Tertimpa

Senin, 31 Agustus 2020 - 12:35 WIB
loading...
Plafon RSUD Bima Ambrol, 15 Pasien Nyaris Tertimpa
Plafon Bangunan Sal Bedah RSUD Bima yang ambruk.Foto/Inews/Edi Irawan
A A A
BIMA - Plafon ruangan Sak Bedah kamar Nuri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Nusa Tenggara Barat, ambrol. Belasan pasien yang dirawat nyaris tertimpa plafon tersebut, Minggu (30/08/2020) sore.

Dari informasi yang dihimpun Senin (31/08/2020), sebanyak 15 orang pasien yang semula dirawat pada kamar Nuri Sal Bedah telah dipindahkan di VIP B. Sebelumnya mereka dan keluarganya dievakuasi dari bangunan yang telah ambruk.

Menurut seorang keluarga pasien, ambruknya plafon tersebut nyaris menimpa pasien yang dirawat dalam kamar Nuri Sal Bedah. Beruntung kejadian itu tak membuat pasien yang sedang menjalani rawat inap tertimpa musibah beruntun.

Saat kejadian, seluruh pasien dengan kondisi rasa sakit yang dideritanya terpaksa harus lari keluar dari kamar yang ambruk karena khawatir bangunan yang dibangun pada 2017 itu ikut ambruk, mengingat kejadian itu berlangsung secara tiba-tiba.

"Kejadian ambruknya plafon di Sal Bedah Kamar Nuri terjadi sekitar pukul 18.15 wita, dan tak lama seluruh pasien dievakuasi di Vip B untuk perawatan lebih lanjut," ungkap keluarga pasien yang meminta namanya dirahasiakan.

Dari pantauan lokasi, belasan pasien yang telah dievakuasi kini telah dirawat dibeberapa ruangan Vip B diantaranya kamar Melati, Mawar, Anggrek, dan kamar Dahlia. Terlihat pula, kebanyakan pasien dan keluarganya masih mengalami trauma yang cukup mendalam akibat kejadian tersebut.

Sementara material plafon bekas ambruk telah dibersihkan oleh petugas. Tak hanya itu, fasilitas pasien seperti ranjang tempat tidur dan lemari telah dikeluarkan semua menyusun ada rencana pihak Rumah Sakit untuk perbaikan bangunan pada ruangan tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Pengaduan RSUD Bima, Junaidin yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Diklat RSUD Bima, mengakui jika seluruh pasien sebanyak 15 orang telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman yakni Vip B.

Meski masih mengalami sedikit trauma, namun dipastikan saat ini pasien telah diberikan pelayanan khusus demi mengembalikan kondisi psikologi pasien pasca kejadian ambruknya plafon di kamar Nuri.

"Semua pasien dalam kondisi aman, dan saat ini kami sedang mendiskusikan terkait perbaikan plafon bangunan Sal Bedah yang ambruk dengan menggunakan dana perawatan yang ada di RS agar bisa digunakan kembali" kata Junaidin

Diakuinya pula, ambruknya plafon bangunan yang dibangun tahun 2017 lalu, bukan dari kualitas pekerjaannya, akan tetapi karena kondisi plafon yang sudah rapuh. Terlebih, dilantai II bangunan tersebut tak pernah kosong dari aktivitas pasien dan keluarganya sehingga memudahkan plafon lantai bawah mudah ambruk
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1409 seconds (0.1#10.140)