Hujan Deras Rusak 24 Makam di TPU Cikutra, Ada Jasad Hanyut di Sungai Cidurian
loading...
A
A
A
BANDUNG - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, mengalami kerusakan akibat longsor yang dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi melanda Kota Bandung pada Jumat 1 Mei 2020 malam.
Akibatnya, sejumlah jasad dari makam rusak yang letaknya di tebing tepi Sungai Cidurian, terbawa arus. Beberapa jasad telah ditemukan dan dimakamkan kembali, tapi ada juga yanghilang.
Ketua RW 2 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler Entus mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. "Longsor ada dua titik TPU Cikutra, di blok E dan blok F," kata Entus di TPU Cikutra, Sabtu (2/5/2020).
Di blok E tepi Sungai Cidurian, ujar Entus, terdapat sejumlah makam tertimbun material longsor. Sedangkan di blok F terdapat sembilan makam di sebuah bukit kecil berketinggian 20 meter. "Makam-makm itu ada yang tertimbun material longsor dan ada juga yang tergerus aliran sungai," ujar dia.
Sementara itu, Kepala UPT Wilayah 3 Dinas Penataan Ruang Kota Bandung Sumpena mengatakan, terdapat 29 makam yang terdampak longsor dan tergerus air sungai. Sebanyak 14 makam di antaranya rusak berat.
"Ada yang masih di cari (jasadnya). Yang sudah ditemukan tiga. Sementara yang harus segera dipindahkan ada 15 makam, karena kondisinya mengkhawatirkan, harus segera kami antisipasi," kata Sumpena.
Ditanya tentang video jasad hanyut di sungai yang beredar di media sosial pada Sabtu (2/5/2020), Sumpena membenarkan, jasad itu dari TPU Cikutra yang hanyut terbawa arus Sungai Cidurian.
Saat ini, tutur Sumpena, jasad itu telah ditemukan di kawasan Cipada dan telah makamkan kembali. "Itu salah satu jenazah yang makamnya rusak," ujar dia.
Akibatnya, sejumlah jasad dari makam rusak yang letaknya di tebing tepi Sungai Cidurian, terbawa arus. Beberapa jasad telah ditemukan dan dimakamkan kembali, tapi ada juga yanghilang.
Ketua RW 2 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler Entus mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. "Longsor ada dua titik TPU Cikutra, di blok E dan blok F," kata Entus di TPU Cikutra, Sabtu (2/5/2020).
Di blok E tepi Sungai Cidurian, ujar Entus, terdapat sejumlah makam tertimbun material longsor. Sedangkan di blok F terdapat sembilan makam di sebuah bukit kecil berketinggian 20 meter. "Makam-makm itu ada yang tertimbun material longsor dan ada juga yang tergerus aliran sungai," ujar dia.
Sementara itu, Kepala UPT Wilayah 3 Dinas Penataan Ruang Kota Bandung Sumpena mengatakan, terdapat 29 makam yang terdampak longsor dan tergerus air sungai. Sebanyak 14 makam di antaranya rusak berat.
"Ada yang masih di cari (jasadnya). Yang sudah ditemukan tiga. Sementara yang harus segera dipindahkan ada 15 makam, karena kondisinya mengkhawatirkan, harus segera kami antisipasi," kata Sumpena.
Ditanya tentang video jasad hanyut di sungai yang beredar di media sosial pada Sabtu (2/5/2020), Sumpena membenarkan, jasad itu dari TPU Cikutra yang hanyut terbawa arus Sungai Cidurian.
Saat ini, tutur Sumpena, jasad itu telah ditemukan di kawasan Cipada dan telah makamkan kembali. "Itu salah satu jenazah yang makamnya rusak," ujar dia.
(awd)