Bung Tomo dan Gebrakan Politik Usia 17 Tahun di Parindra Antarkan Tokoh Muda ke Parlemen Belanda
loading...
A
A
A
Konon penunjukan Bung Tomo sebagai sekretaris partai politik tak lepas dari bakat dan kecakapannya dibanding dengan orang - orang yang lebih tua darinya. Ia dinilai memiliki bakat sebagai seorang orator, kendati masih berusia cukup muda. Sehingga dengan kemampuan dan bakatnya inilah Parindra mencoba memberikan kesempatan untuk menyalurkannya.
Saat itu Bung Tomo juga mulai menunjukkan kemampuannya dalam berkomunikasi politik dan diplomasi, dua hal yang sangat dibutuhkan dalam sebuah partai politik. Satu hal lagi yang penting, karakter Bung Tomo selaras dengan ideologi perjuangan Parindra, yaitu menegakkan kedaulatan bangsa.
Kelebihan individu yang dimiliki Bung Tomo inilah yang menjadikan banyak kelompok menyatakan bergabung dengan Parindra, misalnya Sarekat Soematra, Tirtajasa (Banten), dan Timor Verbond. Selain itu, beberapa tokoh muda yang berpengaruh saat itu, seperti Hoesni Thamrin, Soenarjo, dan Iskaq Tjokrohadisoerojo, juga turut bersedia bergabung. Pesona Bung Tomo menjadikan banyak tokoh muda mendaftarkan diri menjadi anggota Parindra, termasuk beberapa kelompok organisasi.
Salah satu langkah Parindra untuk mengangkatnya derajat bangsa dengan membangun sejumlah poliklinik dan koperasi pasar, tujuannya agar wakil - wakil mereka bisa masuk dalam Parlemen Belanda, sehingga bersama - sama memperjuangkan bangsa Indonesia.
Langkah ini pun berhasil, Parindra menempatkan sejumlah wakil di parlemen yang rata - rata didominasi anak muda, tokoh - tokoh seperti Moh. Husni Thamrin, R. Sukarjo Wiryopranoto, R. Panji Suroso, Wuryaningrat, dan Mr. Susanto Tirtoprojo, menduduki anggota parlemen. Kendati duduk di parlemen Belanda, tetapi tokoh - tokoh dari Parindra getol memperjuangkan dan membela kepentingan rakyat.
Saat itu Bung Tomo juga mulai menunjukkan kemampuannya dalam berkomunikasi politik dan diplomasi, dua hal yang sangat dibutuhkan dalam sebuah partai politik. Satu hal lagi yang penting, karakter Bung Tomo selaras dengan ideologi perjuangan Parindra, yaitu menegakkan kedaulatan bangsa.
Kelebihan individu yang dimiliki Bung Tomo inilah yang menjadikan banyak kelompok menyatakan bergabung dengan Parindra, misalnya Sarekat Soematra, Tirtajasa (Banten), dan Timor Verbond. Selain itu, beberapa tokoh muda yang berpengaruh saat itu, seperti Hoesni Thamrin, Soenarjo, dan Iskaq Tjokrohadisoerojo, juga turut bersedia bergabung. Pesona Bung Tomo menjadikan banyak tokoh muda mendaftarkan diri menjadi anggota Parindra, termasuk beberapa kelompok organisasi.
Salah satu langkah Parindra untuk mengangkatnya derajat bangsa dengan membangun sejumlah poliklinik dan koperasi pasar, tujuannya agar wakil - wakil mereka bisa masuk dalam Parlemen Belanda, sehingga bersama - sama memperjuangkan bangsa Indonesia.
Langkah ini pun berhasil, Parindra menempatkan sejumlah wakil di parlemen yang rata - rata didominasi anak muda, tokoh - tokoh seperti Moh. Husni Thamrin, R. Sukarjo Wiryopranoto, R. Panji Suroso, Wuryaningrat, dan Mr. Susanto Tirtoprojo, menduduki anggota parlemen. Kendati duduk di parlemen Belanda, tetapi tokoh - tokoh dari Parindra getol memperjuangkan dan membela kepentingan rakyat.
(cip)