Ketahanan Pangan, Polda Riau-TNI Tebar 30 Ribu Ikan Patin dan Bibit Jagung
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Polda Riau bersama TNI melaksanakan langkah strategis mendukung ketahanan pangan dengan penanaman bibit jagung dan budidaya ikan patin. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap ketersediaan pangan daerah dan nasional.
Dalam program ini, Polda Riau melibatkan 12 Polres untuk berkolaborasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan berbagai pihak terkait.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penanaman jagung di lahan seluas 20 hektare yang tersebar di beberapa titik.
"Dalam tahap awal, sekitar 60 kilogram bibit jagung pipil (jagung biasa) dan 45 kilogram bibit jagung manis bonanza telah disebar di lahan yang telah disiapkan," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal saat peluncuran Ketahanan Swasembada Pangan di SPN Polda Riau, Rabu (6/11/2024).
Selain itu, 30 ribu ekor ikan patin juga disebar ke kolam untuk mendukung ketahanan pangan berbasis perikanan.
Kapolda Riau, mengungkapkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan makanan, tetapi juga tentang memperkuat sumber daya manusia yang sehat dan produktif.
“Ketahanan pangan adalah bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang sehat dan berdaya saing. Ini adalah bagian dari mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar mantan Kadiv Humas Polri ini.
Tantangan geografis yang dihadapi oleh Riau, seperti banyaknya lahan gambut, sungai, dan dataran rendah, membuat program ketahanan pangan ini membutuhkan kerja keras dan kolaborasi lintas sektoral.
Mantan Kapolda NTB ini juga menyampaikan bahwa selain jajaran kepolisian, TNI juga bergabung dalam upaya ini, untuk memastikan program berjalan lancar.
“Riau memiliki kondisi geografis yang tidak mudah, namun berkat kerja sama yang solid antara Polri, TNI, dan seluruh masyarakat, kita yakin program ketahanan pangan ini bisa sukses. Kami akan terus memperkuat kolaborasi ini agar hasil yang dicapai dapat optimal untuk masyarakat,” tambah Kapolda.
Polda Riau bersama dengan TNI terus melakukan penguatan dan evaluasi agar ketahanan pangan ini bisa berkembang secara berkelanjutan.
“Program ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Ketahanan pangan yang kokoh akan memperkuat ketahanan nasional, dan itu dimulai dari daerah-daerah seperti Riau,” jelas Jendral Bintang Dua itu.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat setempat. Salah satu contoh konkret adalah kegiatan penanaman jagung di lahan milik kelompok tani Sei Bone, Desa Tambang, Kecamatan Tambang.
Sebanyak 1 hektare lahan akan ditanami jagung manis Bonanza, sementara 3 hektare lainnya akan ditanami jagung pipil. Selain itu, pendampingan terhadap petani juga akan dilakukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Melalui program ketahanan pangan ini, Polda Riau berharap dapat menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat, terutama dalam bidang pertanian dan perikanan.
Dengan adanya budidaya jagung dan ikan patin, diharapkan akan terbuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
"Semoga kerja keras ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dan bermanfaat untuk bangsa dan negara," pungkas Kapolda Riau.
Dalam program ini, Polda Riau melibatkan 12 Polres untuk berkolaborasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan berbagai pihak terkait.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penanaman jagung di lahan seluas 20 hektare yang tersebar di beberapa titik.
"Dalam tahap awal, sekitar 60 kilogram bibit jagung pipil (jagung biasa) dan 45 kilogram bibit jagung manis bonanza telah disebar di lahan yang telah disiapkan," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal saat peluncuran Ketahanan Swasembada Pangan di SPN Polda Riau, Rabu (6/11/2024).
Selain itu, 30 ribu ekor ikan patin juga disebar ke kolam untuk mendukung ketahanan pangan berbasis perikanan.
Kapolda Riau, mengungkapkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan makanan, tetapi juga tentang memperkuat sumber daya manusia yang sehat dan produktif.
Baca Juga
“Ketahanan pangan adalah bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang sehat dan berdaya saing. Ini adalah bagian dari mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar mantan Kadiv Humas Polri ini.
Tantangan geografis yang dihadapi oleh Riau, seperti banyaknya lahan gambut, sungai, dan dataran rendah, membuat program ketahanan pangan ini membutuhkan kerja keras dan kolaborasi lintas sektoral.
Mantan Kapolda NTB ini juga menyampaikan bahwa selain jajaran kepolisian, TNI juga bergabung dalam upaya ini, untuk memastikan program berjalan lancar.
“Riau memiliki kondisi geografis yang tidak mudah, namun berkat kerja sama yang solid antara Polri, TNI, dan seluruh masyarakat, kita yakin program ketahanan pangan ini bisa sukses. Kami akan terus memperkuat kolaborasi ini agar hasil yang dicapai dapat optimal untuk masyarakat,” tambah Kapolda.
Polda Riau bersama dengan TNI terus melakukan penguatan dan evaluasi agar ketahanan pangan ini bisa berkembang secara berkelanjutan.
“Program ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Ketahanan pangan yang kokoh akan memperkuat ketahanan nasional, dan itu dimulai dari daerah-daerah seperti Riau,” jelas Jendral Bintang Dua itu.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat setempat. Salah satu contoh konkret adalah kegiatan penanaman jagung di lahan milik kelompok tani Sei Bone, Desa Tambang, Kecamatan Tambang.
Sebanyak 1 hektare lahan akan ditanami jagung manis Bonanza, sementara 3 hektare lainnya akan ditanami jagung pipil. Selain itu, pendampingan terhadap petani juga akan dilakukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Melalui program ketahanan pangan ini, Polda Riau berharap dapat menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat, terutama dalam bidang pertanian dan perikanan.
Dengan adanya budidaya jagung dan ikan patin, diharapkan akan terbuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
"Semoga kerja keras ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dan bermanfaat untuk bangsa dan negara," pungkas Kapolda Riau.
(shf)