Rakorda se-Sulawesi Utara, BAZNAS Dorong Penguatan Digitalisasi Pengelolaan Zakat di Daerah
loading...
A
A
A
MANADO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menekankan pentingnya transformasi digital dalam seluruh proses pengelolaan zakat untuk mengoptimalkan pengumpulan dan pendistribusian zakat, sebagai upaya mengurangi angka kemiskinan dan stunting di Sulawesi Utara.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nadratuzzaman Hosen dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se-Provinsi Sulawesi Utara di Manado, Rabu (30/10/2024).
Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nadratuzzaman Hosen mengatakan, digitalisasi merupakan salah satu kunci utama dalam mendukung tercapainya target pengumpulan dan pendistribusian zakat.
"Digitalisasi bukan hanya mempermudah proses pengumpulan zakat, tetapi juga memastikan pendistribusian zakat lebih cepat dan tepat sasaran, khususnya dalam menangani isu kemiskinan dan stunting yang masih menjadi tantangan utama di Sulawesi Utara," ujarnya.
Nadratuzzaman menyampaikan, sebagai bagian dari strategi digitalisasi, BAZNAS telah mengembangkan enam aplikasi nasional pengelolaan zakat diantaranya, SIMBA, Simbalite, Menara Masjid, Kantor Digital, Simba UPZ dan Cinta Zakat, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan zakat.
Menurutnya, digitalisasi dalam pengelolaan zakat juga akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat yang ingin berdonasi atau berzakat melalui berbagai platform digital. Maka dari itu, muzaki dari berbagai kalangan dapat dengan mudah berpartisipasi tanpa harus datang ke kantor BAZNAS.
Nadratuzzaman juga menyoroti pentingnya membangun sinergi antara BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara dengan BAZNAS RI, BAZNAS Kota/Kabupaten di Sulawesi Utara, dan pemerintah.
"Dengan dukungan digitalisasi, diharapkan BAZNAS Sulawesi Utara dapat mencapai target pengumpulan dan penyaluran zakat yang lebih baik di tahun mendatang sehingga visi BAZNAS sebagai lembaga penyejahtera umat bisa terwujud," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara yang diwakil Darwin Muksin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural dalam mendukung Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan masalah stunting di berbagai wilayah di Provinsi Sulawesi Utara.
“Sinergi antara pemerintah daerah dan BAZNAS sangat penting untuk mencapai tujuan bersama ini,” ucap Darwin.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara Lutvia Alwi menekankan, pentingnya koordinasi yang erat antara BAZNAS Provinsi dan BAZNAS di tingkat kabupaten/kota untuk penguatan zakat, serta meningkatkan capaian pengumpulan dan pendistribusian zakat.
Lebih lanjut, Lutvia menjelaskan sejumlah program yang akan dikembangkan sebagai langkah konkret dalam penguatan pengelolaan zakat.
"Program ini mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia, infrastruktur digital, dan pengembangan program inovatif berbasis kebutuhan lokal," tutur Lutvia.
"Dengan Rakorda ini, diharapkan dapat memperkuat sinergi BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara dengan BAZNAS RI, BAZNAS Kota/Kabupaten Sulawesi Utara, serta pemeritah dalam menanggulangi kemiskinan dan stunting, serta mengoptimalkan pengumpulan dan pendistribusian zakat melalui digitalisasi," tambahnya.
Turut hadir Pimpinan BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara Anwar Sandiah, Kennedy K A Paputungan, H Agus Santoso Budiharso, serta para perwakilan BAZNAS kota/kabupaten se-Sulawesi Utara.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nadratuzzaman Hosen dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se-Provinsi Sulawesi Utara di Manado, Rabu (30/10/2024).
Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nadratuzzaman Hosen mengatakan, digitalisasi merupakan salah satu kunci utama dalam mendukung tercapainya target pengumpulan dan pendistribusian zakat.
"Digitalisasi bukan hanya mempermudah proses pengumpulan zakat, tetapi juga memastikan pendistribusian zakat lebih cepat dan tepat sasaran, khususnya dalam menangani isu kemiskinan dan stunting yang masih menjadi tantangan utama di Sulawesi Utara," ujarnya.
Nadratuzzaman menyampaikan, sebagai bagian dari strategi digitalisasi, BAZNAS telah mengembangkan enam aplikasi nasional pengelolaan zakat diantaranya, SIMBA, Simbalite, Menara Masjid, Kantor Digital, Simba UPZ dan Cinta Zakat, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan zakat.
Menurutnya, digitalisasi dalam pengelolaan zakat juga akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat yang ingin berdonasi atau berzakat melalui berbagai platform digital. Maka dari itu, muzaki dari berbagai kalangan dapat dengan mudah berpartisipasi tanpa harus datang ke kantor BAZNAS.
Nadratuzzaman juga menyoroti pentingnya membangun sinergi antara BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara dengan BAZNAS RI, BAZNAS Kota/Kabupaten di Sulawesi Utara, dan pemerintah.
"Dengan dukungan digitalisasi, diharapkan BAZNAS Sulawesi Utara dapat mencapai target pengumpulan dan penyaluran zakat yang lebih baik di tahun mendatang sehingga visi BAZNAS sebagai lembaga penyejahtera umat bisa terwujud," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara yang diwakil Darwin Muksin dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural dalam mendukung Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan masalah stunting di berbagai wilayah di Provinsi Sulawesi Utara.
“Sinergi antara pemerintah daerah dan BAZNAS sangat penting untuk mencapai tujuan bersama ini,” ucap Darwin.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara Lutvia Alwi menekankan, pentingnya koordinasi yang erat antara BAZNAS Provinsi dan BAZNAS di tingkat kabupaten/kota untuk penguatan zakat, serta meningkatkan capaian pengumpulan dan pendistribusian zakat.
Lebih lanjut, Lutvia menjelaskan sejumlah program yang akan dikembangkan sebagai langkah konkret dalam penguatan pengelolaan zakat.
"Program ini mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia, infrastruktur digital, dan pengembangan program inovatif berbasis kebutuhan lokal," tutur Lutvia.
"Dengan Rakorda ini, diharapkan dapat memperkuat sinergi BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara dengan BAZNAS RI, BAZNAS Kota/Kabupaten Sulawesi Utara, serta pemeritah dalam menanggulangi kemiskinan dan stunting, serta mengoptimalkan pengumpulan dan pendistribusian zakat melalui digitalisasi," tambahnya.
Turut hadir Pimpinan BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara Anwar Sandiah, Kennedy K A Paputungan, H Agus Santoso Budiharso, serta para perwakilan BAZNAS kota/kabupaten se-Sulawesi Utara.
(skr)