3 Kisah Penyamaran TNI Paling Melegenda, Salah Satunya Jadi Mayat untuk Mengelabui Musuh

Jum'at, 18 Oktober 2024 - 07:44 WIB
loading...
A A A
Dia memberikan durian dengan jumlah banyak, karena mengetahui ada satu peleton yang berjaga di pos tersebut. “Kalau saya berikan dua durian, justru ditempeleng,” katanya.

Karena penya,maran itulah Badri mampu masuk ke berbagai titik di Aceh yang dijaga ketat GAM.

Bahkan dia mendapat kepercayaan dari prajurit GAM hingga berhasil memetakan situasi lapangan di wilayah tersebut, khususnya di wilayah Lhokseumawe yang menjadi basis militer GAM.

2. Penyamaran TNI Jadi Sopir


Dalam buku "Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando”, diceritakan Sutiyoso yang kala itu masih berpangkat mayor mendapat tugas menangkap petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro dan orang-orang terdekatnya pada pertengahan tahun 1970an.

3 Kisah Penyamaran TNI Paling Melegenda, Salah Satunya Jadi Mayat untuk Mengelabui Musuh

Jenderal Kopassus Letjen (Purn) Sutiyoso saat bertemu dengan combatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Foto/Ist

Sulistiyo kemudian sukses mendapat informasi terkait GAM dari seorang juru masak. Sayangnya ketika dia hendak melakukan penyergapan, Hasan berhasil melarikan diri.

Sutiyoso terus menggali keterangan dan mengetahui bahwa Hasan mengutus Usman, Menteri Keuangan GAM, ke rumah seorang guru ngaji. Guru mengaji itu akan mengantarkan Usman ke rumah seorang pengusaha di Lhokseumawe.

Dari situ Sulistiyo lantas menyamar sebagai pebisnis dan mengajak pengusaha itu datang ke kediamannya guna membahas lebih lanjut. Dari situlah Sulistyo mendapat informasi tentang Hasan setelah mengintrogasi sang pengusaha.

Ketika hendak menangkap Hasan, Sulistyo kembali menyamar. Kali ini dia menyamar sebagai sopir sang pengusaha tersebut.

Lewat penyamaran ini, Usman akhirnya berhasil ditangkap dan banyak memberikan keterangan tentang keberadaan Hasan Tiro. Setelah digali, ternyata Hasan Tiro sudah melarikan diri ke Malaysia melalui jalur utara yang tidak dijaga aparat.

3. Penyamaran TNI Jadi Mayat


Kisah penyamaran TNI yang terakhir ini dilakukan oleh Pardjo yang merupakan anggota Pasukan Gerak Tjepat (kini Kopasgat) dan diterjunkan ke hutan Papua sekitar tahun 1961-1962.

Suatu ketika, mereka disergap Korps Marinir Kerajaan Belanda di wilayah Fakfak dan kalah secara jumlah. Pardjo dan rekan-rekannya terpaksa harus mundur.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)