Perempuan Muda di Malang Diduga Dianiaya Majikan Gegara Anjing Peliharaan Mati
loading...
A
A
A
MALANG - Wanita muda berinisial HNF (21) diduga dianiaya oleh majikannya karena anjing kesayangannya mati. Terduga pelaku berinisial HMN (45) kesal karena HNF, asal Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang dianggap sebagai penyebab kematian anjing kesayangan HHMN.
Korban dan keluarganya melaporkan kasus ini ke Satreskrim Polresta Malang Kota. Supandi, paman korban menuturkan bila keponakannya mengalami dugaan penganiayaan pada Senin (30/9/2024) sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah rumah tempat tinggal terduga pelaku di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
"Keponakan saya ini dipukul dengan tangan kosong ke arah kepala, dijambak rambutnya, dan dua hari berturut-turut tidak diberi makan," ujar Supandi dikonfirmasi wartawan pada Rabu (2/10/2024).
Selama ini, kata Supandi, keponakannya itu memang bekerja di HMN untuk merawat dan menjaga anjingnya dan bersih-bersih rumah. Korban awalnya dijanjikan dicarikan pekerjaan oleh HNM, tapi selama setahun ini tak juga mendapat pekerjaan hingga akhirnya sementara ikut terduga pelaku.
"Jadi keponakan saya ini ikut pelaku ini sudah sekitar satu tahun, bantu-bantu lah, katanya mau dicarikan pekerjaan jadi pembantu, tapi belum dapat, jadi sementara sebelumnya masih ikut pelaku ini," katanya.
Tapi pada Sabtu (28/9/2024), tak sengaja anjing itu memakan obat-obatan tumbuhan hingga akhirnya mati. Kematian anjing inilah yang membuat sang pemilik anjing tak bisa menyembunyikan kemarahannya.
"Keponakan saya yang disalahkan, dianiaya, pelaku ini memukul kepala korban dengan tangan kosong lalu menjambaknya," ucapnya.
Kasus ini terbongkar karena korban yang tak kuat dengan perlakuan terduga pelaku hingga menghubungi temannya. Kemudian temannya menghubungi keluarga dan langsung menolong korban.
"Keponakan saya enggak kuat, menghubungi temannya, dan ditolong sama temannya untuk keluar dari tempat orangnya itu (pelaku), sama-sama ke sana," paparnya.
Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut. Darı diagnosa medis ada trauma psikis yang membuat korban terus menangis ketakutan. "Kondisinya seperti depresi dan menangis terus seperti ketakutan, sekarang masih opname di RSSA," jelasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan adanya laporan tersebut. Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Terkait hal tersebut, kita sudah menerima laporan dari Pak Supandi, dan mengirimkan permintaan visum ke RSSA," katanya.
Pihaknya menambahkan bila kasus ini masih ditangani oleh Satreskrim Polresta Malang Kota, sembari menunggu hasil visum korban, dan pemeriksaan ke korban yang kondisinya masih belum stabil, secara psikis.
Korban dan keluarganya melaporkan kasus ini ke Satreskrim Polresta Malang Kota. Supandi, paman korban menuturkan bila keponakannya mengalami dugaan penganiayaan pada Senin (30/9/2024) sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah rumah tempat tinggal terduga pelaku di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
"Keponakan saya ini dipukul dengan tangan kosong ke arah kepala, dijambak rambutnya, dan dua hari berturut-turut tidak diberi makan," ujar Supandi dikonfirmasi wartawan pada Rabu (2/10/2024).
Selama ini, kata Supandi, keponakannya itu memang bekerja di HMN untuk merawat dan menjaga anjingnya dan bersih-bersih rumah. Korban awalnya dijanjikan dicarikan pekerjaan oleh HNM, tapi selama setahun ini tak juga mendapat pekerjaan hingga akhirnya sementara ikut terduga pelaku.
"Jadi keponakan saya ini ikut pelaku ini sudah sekitar satu tahun, bantu-bantu lah, katanya mau dicarikan pekerjaan jadi pembantu, tapi belum dapat, jadi sementara sebelumnya masih ikut pelaku ini," katanya.
Tapi pada Sabtu (28/9/2024), tak sengaja anjing itu memakan obat-obatan tumbuhan hingga akhirnya mati. Kematian anjing inilah yang membuat sang pemilik anjing tak bisa menyembunyikan kemarahannya.
"Keponakan saya yang disalahkan, dianiaya, pelaku ini memukul kepala korban dengan tangan kosong lalu menjambaknya," ucapnya.
Kasus ini terbongkar karena korban yang tak kuat dengan perlakuan terduga pelaku hingga menghubungi temannya. Kemudian temannya menghubungi keluarga dan langsung menolong korban.
"Keponakan saya enggak kuat, menghubungi temannya, dan ditolong sama temannya untuk keluar dari tempat orangnya itu (pelaku), sama-sama ke sana," paparnya.
Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut. Darı diagnosa medis ada trauma psikis yang membuat korban terus menangis ketakutan. "Kondisinya seperti depresi dan menangis terus seperti ketakutan, sekarang masih opname di RSSA," jelasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan adanya laporan tersebut. Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Terkait hal tersebut, kita sudah menerima laporan dari Pak Supandi, dan mengirimkan permintaan visum ke RSSA," katanya.
Pihaknya menambahkan bila kasus ini masih ditangani oleh Satreskrim Polresta Malang Kota, sembari menunggu hasil visum korban, dan pemeriksaan ke korban yang kondisinya masih belum stabil, secara psikis.
(kri)