Tinjau Lokasi Lahan Rel Kereta Api, Warga Maros Curhat ke Wakapolda

Kamis, 27 Agustus 2020 - 16:47 WIB
loading...
Tinjau Lokasi Lahan...
Wakil Kapolda Sulsel Brigjen Halim Pagarra yang hadir bersama Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Wirabuana Brigjen TNI Andi Muhamad saat meninjau lahan rel kereta api di Maros. Foto: Istimewa
A A A
MAROS - Warga di Desa Ma’rumpa Kecamatan Marusu Kabupaten Maros , curhat kepada sejumlah pejabat yang meninjau lokasi lahan rel kereta api trans Sulawesi, Kamis, (27/08/2020).

Mereka bahwa curhat ke Wakil Kapolda Sulsel Brigjen Halim Pagarra yang hadir bersama Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Wirabuana Brigjen TNI Andi Muhamad meninjau lokasi pembebasan lahan rel kereta api .



Kunjungan ini dilakukan bersama Kepala Balai Perkeretapian Jumardi dan didampingi oleh Bupati Maros HM Hatta Rahman, Kajari Maros Joko Budi Darmawan, Kapolres Maros AKBP Musa Tampubolon, dan Dandim Maros Budi Rahman.

Peninjaun dilakukan untuk melihat lahan mana saja yang sudah dibebaskan dan sisa lahan yang masih bermasalah karena belum adanya persetujuan harga dari masyarakat setempat.

“Beberapa bidang telah selesai tapi masih ada puluhan bidang lainnya yang bermasalah, ada beberapa warga yang sudah setuju dan minta tanahnya diukur namun dihalang-halangi oleh oknum,” ujar Kepala Balai Perkeretapian Jumardi.

Sementara itu, saat peninjauan dan pengecekan lahan, seorang warga, Jamal yang mengaku sebagai perwakilan masyarakat curhat kepada Wakapolda dan Kasdam. Menurutnya, pihak balai tidak pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Harga yang ditetapkan oleh tim apraisal juga di bawah NJOP yang berlaku sehingga sangat merugikan.

“Mulai dari awal kami sudah menolak adanya jalur kereta api karena kami selaku warga tidak pernah dilibatkan padahal tanah kami yang akan dibebaskan, setelah itu mereka datang mengukur tahun 2018 dan 2019 padahal saya lihat patok itu ada tahun 2017. Harga tanah juga dinilai tahun 2017, sementara mereka masuk tahun 2018 dan 2019, tentu harganya jauh di bawah harga sepantasnya,” ujar Jamal.

Jamal juga menjelaskan, alasan warga menolak adanya rel kereta api karena banjir besar akan melanda daerah tersebut. Belum adanya penimbunan kata Jamal daerah tersebut sudah banjir apalagi jika rel kereta api yang ditimbun sampai 8 meter maka perumahan sekitar jalur kereta api akan tenggelam.

“Tim apraisal juga menetapkan harga tidak masuk akal, ada yang harga Rp90 ribu dan bahkan ada yang harga Rp30 ribu, padahal tanah disini harga kelas satu dan ada harga zona. Tim apraisal bilang tidak ada data, tentu saja tidak ada data karena mereka tidak pernah bersama kami, tidak pernah menemui kami,” jelasnya.

Beberapa lokasi jalur rel kereta api ditinjau dan dilihat progres pembangunannya serta memperhatikan aspek dampaknya saat musim hujan tiba. Pihak Balai perkereta apian difasilitasi oleh Wakapolda dan Kasdam akan kembali membicarakan dengan warga terkait keluhan warga tersebut.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kenaikan Tiket KA Usai...
Kenaikan Tiket KA Usai Lebaran, KAI Daop 1 Jakarta: Terapkan Batas Atas dan Batas Bawah
Rekor Angkutan Lebaran...
Rekor Angkutan Lebaran 2025: KAI Daop 4 Semarang Layani Ratusan Ribu Penumpang
KAI Daop Surabaya Berlakukan...
KAI Daop Surabaya Berlakukan Tarif Promo 40% untuk Arus Balik Lebaran 2025
Jalur Kereta Ciamis-Manonjaya...
Jalur Kereta Ciamis-Manonjaya Ambles, Ribuan Penumpang Dialihkan ke Jalur Utara
Minibus Tertabrak KA...
Minibus Tertabrak KA Bathara Kresna, 4 Penumpang Meninggal di Lokasi
Mudik Lebaran 2025,...
Mudik Lebaran 2025, Divre IV Tanjungkarang Tambah 5.632 Tempat Duduk di KA Kuala Stabas
Terduga Pembakar Gerbong...
Terduga Pembakar Gerbong KA di Stasiun Tugu Yogya Di-blacklist Tak Boleh Naik Kereta
3 Gerbong di Stasiun...
3 Gerbong di Stasiun Tugu Ternyata Dibakar, Motif Pelaku Terungkap
Tim Labfor Polri Usut...
Tim Labfor Polri Usut Kebakaran 3 Gerbong KA di Stasiun Tugu Yogyakarta
Rekomendasi
Naik Peringkat di Ranking...
Naik Peringkat di Ranking FIFA, Timnas Futsal Indonesia Raih Sejarah
Alasan Megawati Tampil...
Alasan Megawati Tampil Moncer saat Red Sparks Bungkam Pink Spiders
Saksikan Siang Ini Cahaya...
Saksikan Siang Ini Cahaya Hati Indonesia Penciptaan Makhluk Allah SWT hanya di iNews
Berita Terkini
Arus Balik Lebaran,...
Arus Balik Lebaran, 117.576 Pemudik Kembali ke Pulau Jawa via Bakauheni
16 menit yang lalu
Jalur Puncak Bogor One...
Jalur Puncak Bogor One Way Menuju Jakarta Siang Ini, Pengendara Diminta Hati-hati Hujan Deras
26 menit yang lalu
Pemudik Padati Jalan...
Pemudik Padati Jalan Sukabumi, Jarak 4,8 Km Terpaksa Harus Ditempuh 45 Menit
37 menit yang lalu
Hujan Deras Guyur Jalur...
Hujan Deras Guyur Jalur Lingkar Gentong, Pemudik Waspadai Jalan Licin!
1 jam yang lalu
Soal Kebijakan Tarif...
Soal Kebijakan Tarif AS, Aspaki Minta Pemerintah Berpihak pada Industri Dalam Negeri
2 jam yang lalu
Rakyat Gaza Terus Dibantai,...
Rakyat Gaza Terus Dibantai, Serikat Pengemudi Daring Bela Palestina
2 jam yang lalu
Infografis
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved