Unair Dampingi Perajin Gerabah di Mojokerto Go International
loading...
A
A
A
Dia memiliki Lembaga Pendidikan Gerabah Nangsib Keramik Kasongan, Jogjakarta.
Selain Bisma, pelatihan juga diberikan oleh anggota tim Pengmas, yaitu Dr. Dien Mardhiyah. Bu Dien panggilan akrabnya memberikan materi tentang jenis-jenis produk kerajinan, peningkatan value produk, dan alasan mengapa gerabah perlu diekspor.
Pelatihan kedua dilaksanakan kemarin. Temanya adalah peningkatkan literasi teknologi dan memanfaatkan pemasaran digital sebagai sarana memperluas jangkauan produk lokal.
Media sosial, branding, serta platform online seperti Facebook Marketplace menjadi fokus utama pelatihan yang berlangsung di Balai Desa Mlaten Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto ini.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Mlaten Dwi Siswarini, tim dosen Ekonomi Islam Unair, dan mahasiswa MBKM Pengabdian. Yang jadi narasumber Ketua Pengmas Imron Mawardi dan ahli digital marketing dan pengembangan UMKM, Erland Maulana.
Pelatihan diikuti 27 pengrajin gerabah Desa Mlaten. Pada pelatihan ini, Imron menjelaskan bahwa program ini difokuskan untuk membantu para perajin tradisional beradaptasi dengan era digital.
“Penggunaan media digital bukan hanya tren, tetapi kebutuhan. Lewat pelatihan ini, kami berharap pengrajin di Desa Mlaten bisa lebih percaya diri memasarkan produknya secara global,” kata Imron, Wakil Dekan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair ini.
Ia menambahkan, sekarang ini ada beberapa metode pemasaran yang populer, yakni content marketing, social media marketing, dan influencer marketing, terangnya.
Menurutnya, pemasaran tidak hanya sekadar menjual produk, tetapi juga membangun citra dan branding yang kuat di hadapan konsumen. Sehingga produk gerabah lokal Desa Mlaten bisa menembus pasar ekspor.
Sementara itu, Erland Maulana memberikan pelatihan menjual produk di Facebook Marketplace. Para peserta diminta langsung masuk ke akun Facebook dan menggunakan Facebook Marketplace yang tersedia di masing-masing gawai mereka, membuat content, dan mengupload.
Selain Bisma, pelatihan juga diberikan oleh anggota tim Pengmas, yaitu Dr. Dien Mardhiyah. Bu Dien panggilan akrabnya memberikan materi tentang jenis-jenis produk kerajinan, peningkatan value produk, dan alasan mengapa gerabah perlu diekspor.
Pelatihan kedua dilaksanakan kemarin. Temanya adalah peningkatkan literasi teknologi dan memanfaatkan pemasaran digital sebagai sarana memperluas jangkauan produk lokal.
Media sosial, branding, serta platform online seperti Facebook Marketplace menjadi fokus utama pelatihan yang berlangsung di Balai Desa Mlaten Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto ini.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Mlaten Dwi Siswarini, tim dosen Ekonomi Islam Unair, dan mahasiswa MBKM Pengabdian. Yang jadi narasumber Ketua Pengmas Imron Mawardi dan ahli digital marketing dan pengembangan UMKM, Erland Maulana.
Pelatihan diikuti 27 pengrajin gerabah Desa Mlaten. Pada pelatihan ini, Imron menjelaskan bahwa program ini difokuskan untuk membantu para perajin tradisional beradaptasi dengan era digital.
“Penggunaan media digital bukan hanya tren, tetapi kebutuhan. Lewat pelatihan ini, kami berharap pengrajin di Desa Mlaten bisa lebih percaya diri memasarkan produknya secara global,” kata Imron, Wakil Dekan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair ini.
Ia menambahkan, sekarang ini ada beberapa metode pemasaran yang populer, yakni content marketing, social media marketing, dan influencer marketing, terangnya.
Menurutnya, pemasaran tidak hanya sekadar menjual produk, tetapi juga membangun citra dan branding yang kuat di hadapan konsumen. Sehingga produk gerabah lokal Desa Mlaten bisa menembus pasar ekspor.
Sementara itu, Erland Maulana memberikan pelatihan menjual produk di Facebook Marketplace. Para peserta diminta langsung masuk ke akun Facebook dan menggunakan Facebook Marketplace yang tersedia di masing-masing gawai mereka, membuat content, dan mengupload.