Waspada, Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Ciayumajakuning
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Sejak sekitar awal pekan, Senin (24/8/2020) kemarin wilayah Ciayumajakuning, Jabar dilanda angin kencang. Kondisi itu diprakirakan masih akan terjadi hingga Jumat (29/2020) besok.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Ahmad Faa Izyin mengatakan, kondisi tersebut dipicu oleh fakor alam yang terjadi secara global.
Kondisi geografis Ciayumajaluning yang dekat dengan Gunung Ciremai, membuat kecepatan angin di daerah ini semakin tinggi.
Untuk faktor alam secara global, jelas dia, peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning lantaran adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signfikan di wilayah Utara dan Selatan ekuator.
Satu sisi, kata dia, terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah Utara equator mencapai 987 hPa. "Sedangkan di wilayah selatan ekuator mulai terbentuk pusat tekanan tinggi (1027 hPa)," jelas dia.
Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut, lanjut Faiz, berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning. (Baca juga: Bocah SD di Majalengka Dibawa Kabur dan Dicabuli Kenalan Pria di Medsos)
"Dan adanya pendukung faktor lokal Gunung Ciremai, menjadi Angin Kumbang. Sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan angin," papar dia. (Baca juga: Angka Kecelakaan Anak Tinggi, Ditjen Hubdar: Perlu Edukasi Sejak Usia Dini)
Berdasarkan hasil pengamatan Rabu (26/8/2020) kemarin, BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati mencatat arah kecepatan angin umumnya dari arah Timur hingga Selatan dengan kecepatan maksimum mencapai 46 kilo meter per jam.
"Kondisi peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajkuninh diprakirakan dapat mencapai nilai maksimum hingga 56 kilometer per jam," jelas Faiz.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Ahmad Faa Izyin mengatakan, kondisi tersebut dipicu oleh fakor alam yang terjadi secara global.
Kondisi geografis Ciayumajaluning yang dekat dengan Gunung Ciremai, membuat kecepatan angin di daerah ini semakin tinggi.
Untuk faktor alam secara global, jelas dia, peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning lantaran adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signfikan di wilayah Utara dan Selatan ekuator.
Satu sisi, kata dia, terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah Utara equator mencapai 987 hPa. "Sedangkan di wilayah selatan ekuator mulai terbentuk pusat tekanan tinggi (1027 hPa)," jelas dia.
Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut, lanjut Faiz, berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning. (Baca juga: Bocah SD di Majalengka Dibawa Kabur dan Dicabuli Kenalan Pria di Medsos)
"Dan adanya pendukung faktor lokal Gunung Ciremai, menjadi Angin Kumbang. Sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan angin," papar dia. (Baca juga: Angka Kecelakaan Anak Tinggi, Ditjen Hubdar: Perlu Edukasi Sejak Usia Dini)
Berdasarkan hasil pengamatan Rabu (26/8/2020) kemarin, BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati mencatat arah kecepatan angin umumnya dari arah Timur hingga Selatan dengan kecepatan maksimum mencapai 46 kilo meter per jam.
"Kondisi peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajkuninh diprakirakan dapat mencapai nilai maksimum hingga 56 kilometer per jam," jelas Faiz.
(boy)