Garap Kerja Sama Service Pesawat, PTDI Optimistis Kuasai Pasar Dalam Negeri
loading...
A
A
A
BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) optimistis dapat menguasai pangsa pasar service pesawat terbang di Tanah Air, seiring dilakukannya sejumlah kerja sama pemeliharaan pesawat dengan maskapai terbesar nasional.
Terakhir, PTDI dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk, (GMF) menyepakati nota kesepahaman untuk kerja sama berbagai bidang. Meliputi perawatan pesawat terbang, kerja sama engineering services dan modifikasi pesawat terbang, dan pengerjaan services/repair komponen pesawat terbang.
(Baca juga: Geram Pelaku Pencabulan Bocah 4 Tahun Bebas Berkeliaran, Orang Tua Ngadu ke KPAI )
Selain itu, juga disepakati kerja sama pengembangan sumber daya manusia di bidang kedirgantaraan, pemanfaatan fasilitas, sarana, dan prasana yang dimiliki, dan kerja sama pengadaan material atau part serta pemanfaatan stok yang dimiliki.
“Kami percaya kerja sama ini akan mampu membawa PTDI dan GMF memenuhi harapan pemerintah. Merebut peluang domestik dan global dengan memaksimalkan potensi putra bangsa," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI Gita Amperiawan, dalam siaran persnya, Kamis (27/8/2020).
(Baca juga: Viral Video Sepasang Kekasih Bercumbu di Atas Motor hingga Terjatuh )
Kerja sama ini, kata dia, diharapkan menjadi awal lahirnya kerja sama selanjutnya, memperdalam sektor bisnis dan capability yang dapat digarap bersama. Karena, potensi jangka panjang dari kerja sama GMF dan PTDI juga diharapkan dapat membuka peluang untuk menggandeng partner lain. Sehingga diharapkan dapat memperluas cakupan bisnis serta memperkuat dominasi pasar domestik maupun internasional.
Menurut dia, kerja sama yang dijajaki dan dijalin diharapkan dapat menjadi kolaborasi strategis antara GMF dan PTDI guna mendukung percepatan pemulihan industri penerbangan tanah air di kala pandemi.
GMF dan PTDI, telah diamanahkan oleh Pemerintah untuk bersinergi guna memperkuat industri pertahanan nasional. Hal ini diwujudkan dalam sebuah kolaborasi modernisasi pesawat C-130H yang diharapkan dapat menjadi project di mana ke dua perusahaan mampu mengombinasikan kapabilitas masing-masing.
Direktur Utama GMF I Wayan Susena mengatakan, kerjasama ini sekaligus membuka peluang untuk saling memanfaatkan kemampuan dan kapabilitas masing-masing agar tercipta sebuah ekosistem dunia penerbangan yang lebih kompleks.
"Sebuah kesempatan yang memfasilitasi kita untuk meraup pasar lebih besar secara lebih efisien, dengan menghindari terjadinya double capability dan double investment.” imbuh dia
Terakhir, PTDI dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk, (GMF) menyepakati nota kesepahaman untuk kerja sama berbagai bidang. Meliputi perawatan pesawat terbang, kerja sama engineering services dan modifikasi pesawat terbang, dan pengerjaan services/repair komponen pesawat terbang.
(Baca juga: Geram Pelaku Pencabulan Bocah 4 Tahun Bebas Berkeliaran, Orang Tua Ngadu ke KPAI )
Selain itu, juga disepakati kerja sama pengembangan sumber daya manusia di bidang kedirgantaraan, pemanfaatan fasilitas, sarana, dan prasana yang dimiliki, dan kerja sama pengadaan material atau part serta pemanfaatan stok yang dimiliki.
“Kami percaya kerja sama ini akan mampu membawa PTDI dan GMF memenuhi harapan pemerintah. Merebut peluang domestik dan global dengan memaksimalkan potensi putra bangsa," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI Gita Amperiawan, dalam siaran persnya, Kamis (27/8/2020).
(Baca juga: Viral Video Sepasang Kekasih Bercumbu di Atas Motor hingga Terjatuh )
Kerja sama ini, kata dia, diharapkan menjadi awal lahirnya kerja sama selanjutnya, memperdalam sektor bisnis dan capability yang dapat digarap bersama. Karena, potensi jangka panjang dari kerja sama GMF dan PTDI juga diharapkan dapat membuka peluang untuk menggandeng partner lain. Sehingga diharapkan dapat memperluas cakupan bisnis serta memperkuat dominasi pasar domestik maupun internasional.
Menurut dia, kerja sama yang dijajaki dan dijalin diharapkan dapat menjadi kolaborasi strategis antara GMF dan PTDI guna mendukung percepatan pemulihan industri penerbangan tanah air di kala pandemi.
GMF dan PTDI, telah diamanahkan oleh Pemerintah untuk bersinergi guna memperkuat industri pertahanan nasional. Hal ini diwujudkan dalam sebuah kolaborasi modernisasi pesawat C-130H yang diharapkan dapat menjadi project di mana ke dua perusahaan mampu mengombinasikan kapabilitas masing-masing.
Direktur Utama GMF I Wayan Susena mengatakan, kerjasama ini sekaligus membuka peluang untuk saling memanfaatkan kemampuan dan kapabilitas masing-masing agar tercipta sebuah ekosistem dunia penerbangan yang lebih kompleks.
"Sebuah kesempatan yang memfasilitasi kita untuk meraup pasar lebih besar secara lebih efisien, dengan menghindari terjadinya double capability dan double investment.” imbuh dia
(msd)