Ciptakan Pilkada Berkeadilan, Ferry Kurnia Tekankan Tiga Prinsip Demokrasi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Wakil Ketua Umum Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah menekankan, tiga prinsip demokrasi dalam menciptakan kontestasi Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) yang berkeadilan.
Hal itu disampaikan Ferry Kurnia saat menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan bertajuk 'Merawat Ke-Indonesia-an Kita: Masa Depan Demokrasi Indonesia Pasca Perhelatan Pilpres' di Kota Bandung, Sabtu (31/8/2024).
“Pertama adalah partisipasi publik, bagaimana keterlibatan masyarakat tanpa ada intimidasi dari pihak manapun, tanpa manipulasi, dan tanpa adanya hal-hal yang memang menekan masyarakat,” ucap Ferry.
Adapun prinsip kedua adalah kompetisi yang sehat. Ferry mengatakan, kompetisi yang sehat ini harus dijalankan oleh semua pihak yang terlihat dalam kontestasi pilkada.
“Kompetisi yang sehat itu betul-betul dijalankan oleh kita semua termasuk oleh partai, pasangan calon itu saya pikir juga menjadi hal yang sangat penting. Jadi kompetisi itu berjalan sehat dan itu betul-betul bisa melibatkan semua pihak dan partai pun nyaman,” tambahnya.
Sedangkan prinsip ketiga adalah kebebasan sipil. Menurutnya, hal ini yang menjadi poin penting dan harus dikawal secara bersama-sama.
“Ini yang memang menjadi poin of strateginya yang memang harus kita kawal bersama-sama. Kebebasan berserikat, berkumpul, mengeluarkan hasil pemikiran itu yang belum menyentuh secara rill di masyarakat dan itu harus kita coba kuatkan kedepannya,” katanya.
Menurut dia, dalam perjalanan Indonesia ke depan, proses demokrasi ini yang harus sama-sama dikuatkan.
“Dan budaya politik kita jangan budaya politik yang tidak mencerminkan tidak punya rasionalitas yang baik, tapi budaya politik yang betul-betul rill biar mencerminkan partisipasi,” tandasnya.
Hal itu disampaikan Ferry Kurnia saat menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan bertajuk 'Merawat Ke-Indonesia-an Kita: Masa Depan Demokrasi Indonesia Pasca Perhelatan Pilpres' di Kota Bandung, Sabtu (31/8/2024).
“Pertama adalah partisipasi publik, bagaimana keterlibatan masyarakat tanpa ada intimidasi dari pihak manapun, tanpa manipulasi, dan tanpa adanya hal-hal yang memang menekan masyarakat,” ucap Ferry.
Adapun prinsip kedua adalah kompetisi yang sehat. Ferry mengatakan, kompetisi yang sehat ini harus dijalankan oleh semua pihak yang terlihat dalam kontestasi pilkada.
“Kompetisi yang sehat itu betul-betul dijalankan oleh kita semua termasuk oleh partai, pasangan calon itu saya pikir juga menjadi hal yang sangat penting. Jadi kompetisi itu berjalan sehat dan itu betul-betul bisa melibatkan semua pihak dan partai pun nyaman,” tambahnya.
Sedangkan prinsip ketiga adalah kebebasan sipil. Menurutnya, hal ini yang menjadi poin penting dan harus dikawal secara bersama-sama.
“Ini yang memang menjadi poin of strateginya yang memang harus kita kawal bersama-sama. Kebebasan berserikat, berkumpul, mengeluarkan hasil pemikiran itu yang belum menyentuh secara rill di masyarakat dan itu harus kita coba kuatkan kedepannya,” katanya.
Menurut dia, dalam perjalanan Indonesia ke depan, proses demokrasi ini yang harus sama-sama dikuatkan.
“Dan budaya politik kita jangan budaya politik yang tidak mencerminkan tidak punya rasionalitas yang baik, tapi budaya politik yang betul-betul rill biar mencerminkan partisipasi,” tandasnya.
(ams)