Pilkada Jakarta, Bakal Muncul Calon Boneka agar Ridwan Kamil Tak Melawan Kotak Kosong?
loading...
A
A
A
Robi mengatakan, substansinya akan sama kalau KIM dibelah untuk menghadirkan calon boneka yang sekadar pajangan. Jadi, yang kesatu bicara soal substansi, yang kedua bicara soal formalitas.
"Tentu ini satu hal yang bisa memungkinkan atau secara logika politik kekuasaan, itu hal yang bisa terjadi. Sebab, penguasa itu kan cenderung ingin mempertahankan, kalau perlu memperluas. Rezim tentu ingin memperluas basis dukungannya tidak hanya di nasional, tetapi juga di daerah-daerah penting seperti DKI Jakarta," jelasnya.
Menurut Robi, Jakarta akan jadi panggung awal, yang siapa pun yang menjadi gubernur di situ bisa berpeluang untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan. Oleh karena itu, ini bagian dari desain pelanggengan kekuasaan rezim ke depan. Jadi satu sisi memang punya keinginan mempertahankan kekuasaan dan memperluasnya di Jakarta, pada saat yang sama khawatir kekuasaan yang dimiliki berkurang kalau berhadapan dengan kotak kosong.
"Oleh karena itu, skenario memunculkan ada calon boneka itu masuk akal. Kita tinggal lihat saja. Mudah-mudahan masyarakat tetap cerdas untuk bisa melihat apa yang sebenarnya dilakukan. Karena itu saya tentu berharap masyarakat selaku pemilik Jakarta harus berani untuk menjadi masyarakat madani, masyarakat sipil yang berani menyampaikan apa yang menjadi haknya."
"Tentu ini satu hal yang bisa memungkinkan atau secara logika politik kekuasaan, itu hal yang bisa terjadi. Sebab, penguasa itu kan cenderung ingin mempertahankan, kalau perlu memperluas. Rezim tentu ingin memperluas basis dukungannya tidak hanya di nasional, tetapi juga di daerah-daerah penting seperti DKI Jakarta," jelasnya.
Menurut Robi, Jakarta akan jadi panggung awal, yang siapa pun yang menjadi gubernur di situ bisa berpeluang untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan. Oleh karena itu, ini bagian dari desain pelanggengan kekuasaan rezim ke depan. Jadi satu sisi memang punya keinginan mempertahankan kekuasaan dan memperluasnya di Jakarta, pada saat yang sama khawatir kekuasaan yang dimiliki berkurang kalau berhadapan dengan kotak kosong.
"Oleh karena itu, skenario memunculkan ada calon boneka itu masuk akal. Kita tinggal lihat saja. Mudah-mudahan masyarakat tetap cerdas untuk bisa melihat apa yang sebenarnya dilakukan. Karena itu saya tentu berharap masyarakat selaku pemilik Jakarta harus berani untuk menjadi masyarakat madani, masyarakat sipil yang berani menyampaikan apa yang menjadi haknya."
(zik)