Dokter Muda FK Undip Bunuh Diri, RSUD Kardinah Tegal Buka Fakta Mengejutkan
loading...
A
A
A
TEGAL - Seorang dokter RSUD Kardinah Kota Tegal, Jawa Tengah yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro Semarang ditemukan meninggal dunia di rumah kos di Kota Semarang pada Senin (12/8).
Plt Direktur RSUD Kardinah Tegal Lenny Herlina membenarkan bahwa korban merupakan dokter ASN yang bekerja di RSUD Kardinah sejak 2019. Korban kemudian ditugaskan untuk mengikuti PPDS Anestesi di Universitas Diponegoro Semarang sejak tahun 2022.
Korban sempat bercerita bahwa ia mengalami cedera yang menyebabkan trauma pada pinggang saat bekerja di ruang operasi.
”Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf terjepit ini dialaminya sejak tahun pertama mengikuti program PPDS Anestesi,” kata Lenny.
Di lingkungan kerja, korban juga dikenal komunikatif dengan rekan-rekannya. Pihak rumah sakit berharap masyarakat tidak berspekulasi terkait kematian korban.
Hingga Kamis (15/8) pagi, keluarga korban masih enggan berkomentar terkait dugaan tersebut.
Rumah orang tua Aulia Risma Lestari (30), dokter RSUD Kardinah Tegal di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah, tampak sepi dan tertutup rapat. Hanya terlihat karangan bunga dari rekan sejawat yang telah dirapikan.
Korban diduga mengakhiri hidupnya di kamar kos di Semarang pada Senin karena sering mengalami perundungan. Jenazah korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Selasa (13/8) lalu di Pemakaman Panggung, Tegal.
Ketua RT 02 RW IV Kelurahan Mintaragen, Abdul Rozak, mengatakan bahwa korban, yang masih lajang, dikenal baik di lingkungan sekitar dan sering bersosialisasi. ”Orang baik dan sangat ramah sama warga di sini,” katanya singkat.
Plt Direktur RSUD Kardinah Tegal Lenny Herlina membenarkan bahwa korban merupakan dokter ASN yang bekerja di RSUD Kardinah sejak 2019. Korban kemudian ditugaskan untuk mengikuti PPDS Anestesi di Universitas Diponegoro Semarang sejak tahun 2022.
Korban sempat bercerita bahwa ia mengalami cedera yang menyebabkan trauma pada pinggang saat bekerja di ruang operasi.
”Penyakit Hernia Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf terjepit ini dialaminya sejak tahun pertama mengikuti program PPDS Anestesi,” kata Lenny.
Di lingkungan kerja, korban juga dikenal komunikatif dengan rekan-rekannya. Pihak rumah sakit berharap masyarakat tidak berspekulasi terkait kematian korban.
Hingga Kamis (15/8) pagi, keluarga korban masih enggan berkomentar terkait dugaan tersebut.
Rumah orang tua Aulia Risma Lestari (30), dokter RSUD Kardinah Tegal di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah, tampak sepi dan tertutup rapat. Hanya terlihat karangan bunga dari rekan sejawat yang telah dirapikan.
Korban diduga mengakhiri hidupnya di kamar kos di Semarang pada Senin karena sering mengalami perundungan. Jenazah korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Selasa (13/8) lalu di Pemakaman Panggung, Tegal.
Ketua RT 02 RW IV Kelurahan Mintaragen, Abdul Rozak, mengatakan bahwa korban, yang masih lajang, dikenal baik di lingkungan sekitar dan sering bersosialisasi. ”Orang baik dan sangat ramah sama warga di sini,” katanya singkat.
(ams)