Kisah Heroik Pemuda Menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok Jelang Proklamasi Kemerdekaan
loading...
A
A
A
Beberapa prajurit Peta kemudian disuruh mencari botol susu tersebut. Hatta, yang tidak tahan mendengar tangisan bayi, mengambil Guntur dan menggendongnya hingga Guntur mengompoli Hatta kala itu.
Sementara itu, Soekarno sempat terpengaruh oleh rencana pemberontakan militer Peta dan Heiho yang diusulkan para pemuda.
Namun, ia kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan harus melalui komisi persiapan kemerdekaan dan memilih 17 Agustus sebagai tanggal yang tepat karena bertepatan dengan Jumat Legi dalam penanggalan Jawa.
Ahmad Soebardjo, yang menyadari hilangnya Soekarno dan Hatta, segera mencari tahu keberadaan mereka. Setelah berkomunikasi dengan pemuda Wikana, akhirnya diketahui bahwa kedua tokoh tersebut berada di Rengasdengklok.
Soebardjo kemudian pergi menjemput mereka atas arahan Laksamana Maeda. Setelah perundingan dengan Sukarni, Soekarno dan Hatta pun dibawa kembali ke Jakarta.
Dalam perjalanan menuju Jakarta, Sukarni sempat bersorak melihat asap mengepul di kejauhan, mengira bahwa revolusi sudah dimulai.
Namun, ternyata asap tersebut berasal dari sampah yang sedang dibakar oleh seorang petani, membuat Soekarno tertawa melihat antusiasme Sukarni yang keliru.
Rombongan akhirnya tiba di Jakarta pada tengah malam. Esok harinya, pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Sementara itu, Soekarno sempat terpengaruh oleh rencana pemberontakan militer Peta dan Heiho yang diusulkan para pemuda.
Namun, ia kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan harus melalui komisi persiapan kemerdekaan dan memilih 17 Agustus sebagai tanggal yang tepat karena bertepatan dengan Jumat Legi dalam penanggalan Jawa.
Baca Juga
Ahmad Soebardjo, yang menyadari hilangnya Soekarno dan Hatta, segera mencari tahu keberadaan mereka. Setelah berkomunikasi dengan pemuda Wikana, akhirnya diketahui bahwa kedua tokoh tersebut berada di Rengasdengklok.
Soebardjo kemudian pergi menjemput mereka atas arahan Laksamana Maeda. Setelah perundingan dengan Sukarni, Soekarno dan Hatta pun dibawa kembali ke Jakarta.
Dalam perjalanan menuju Jakarta, Sukarni sempat bersorak melihat asap mengepul di kejauhan, mengira bahwa revolusi sudah dimulai.
Namun, ternyata asap tersebut berasal dari sampah yang sedang dibakar oleh seorang petani, membuat Soekarno tertawa melihat antusiasme Sukarni yang keliru.
Rombongan akhirnya tiba di Jakarta pada tengah malam. Esok harinya, pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(ams)