Kereta Otonom IKN Bisa Angkut 300 Penumpang, Siap Digunakan HUT ke-79 RI
loading...
A
A
A
PPU - Pelaksana Tugas Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, memantau langsung uji coba Autonomous Rail Transit (ART) atau kereta otonom di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kalimantan Timur, pada Minggu, 11 Agustus 2024. Uji coba ini menandai kesiapan kereta otonom dalam menyambut peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia (RI) di IKN. Kereta otonom tersebut akan digunakan untuk mengantar tamu undangan dan masyarakat yang hadir dalam upacara peringatan tersebut.
Saat ini, dua rangkaian kereta otonom telah beroperasi di IKN. Masing-masing rangkaian terdiri dari tiga gerbong, dengan total kapasitas 300 penumpang per perjalanan. "Satu gerbong dapat memuat seratus orang. Jadi, total kapasitas penumpangnya 300 orang," ujar Basuki, yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kereta otonom ini bukan hanya efektif dalam hal kapasitas angkut, tetapi juga ramah lingkungan karena ditenagai listrik, sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang diusung pemerintah di IKN.
Selain ramah lingkungan, kereta otonom di IKN memiliki keunggulan dalam kecepatan, mampu bergerak hingga 70 kilometer per jam. Tidak seperti kereta konvensional yang membutuhkan rel, kereta otonom ini beroperasi dengan mengikuti marka khusus di jalanan IKN, menggunakan sistem pandu otomatis canggih yang memungkinkan operasional tanpa pengemudi.
Meskipun demikian, dalam fase uji coba yang berlangsung dari Agustus hingga Desember 2024, kereta otonom masih akan dioperasikan dengan pengemudi. Langkah ini diambil untuk memastikan penyesuaian sistem dengan rute di KIPP IKN berjalan sempurna, sebelum kereta benar-benar dapat beroperasi secara otonom.
Basuki juga mengungkapkan bahwa empat halte kereta otonom telah siap digunakan mulai 15 Agustus 2024, sebagai bagian dari persiapan menyambut HUT ke-79 RI. Tamu undangan dan masyarakat yang akan mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus akan diantar ke halte-halte tersebut menggunakan bus listrik. Halte-halte penjemputan yang telah disiapkan berada di Halte Sumbu Barat, Halte Hotel Nusantara, Halte Bank Indonesia, dan Halte Grande.
Basuki berpesan agar masyarakat tertib saat menggunakan kereta otonom, dengan naik dan turun hanya di halte yang telah disediakan. "Harus tertib naik di halte semua, tidak boleh naik dari sembarang tempat," tegasnya.
Saat ini, dua rangkaian kereta otonom telah beroperasi di IKN. Masing-masing rangkaian terdiri dari tiga gerbong, dengan total kapasitas 300 penumpang per perjalanan. "Satu gerbong dapat memuat seratus orang. Jadi, total kapasitas penumpangnya 300 orang," ujar Basuki, yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kereta otonom ini bukan hanya efektif dalam hal kapasitas angkut, tetapi juga ramah lingkungan karena ditenagai listrik, sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang diusung pemerintah di IKN.
Selain ramah lingkungan, kereta otonom di IKN memiliki keunggulan dalam kecepatan, mampu bergerak hingga 70 kilometer per jam. Tidak seperti kereta konvensional yang membutuhkan rel, kereta otonom ini beroperasi dengan mengikuti marka khusus di jalanan IKN, menggunakan sistem pandu otomatis canggih yang memungkinkan operasional tanpa pengemudi.
Meskipun demikian, dalam fase uji coba yang berlangsung dari Agustus hingga Desember 2024, kereta otonom masih akan dioperasikan dengan pengemudi. Langkah ini diambil untuk memastikan penyesuaian sistem dengan rute di KIPP IKN berjalan sempurna, sebelum kereta benar-benar dapat beroperasi secara otonom.
Basuki juga mengungkapkan bahwa empat halte kereta otonom telah siap digunakan mulai 15 Agustus 2024, sebagai bagian dari persiapan menyambut HUT ke-79 RI. Tamu undangan dan masyarakat yang akan mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus akan diantar ke halte-halte tersebut menggunakan bus listrik. Halte-halte penjemputan yang telah disiapkan berada di Halte Sumbu Barat, Halte Hotel Nusantara, Halte Bank Indonesia, dan Halte Grande.
Basuki berpesan agar masyarakat tertib saat menggunakan kereta otonom, dengan naik dan turun hanya di halte yang telah disediakan. "Harus tertib naik di halte semua, tidak boleh naik dari sembarang tempat," tegasnya.
(hri)