18 Hari Hilang, 9 orang Awak KM Aleluya Ditemukan di Perairan Guam

Rabu, 21 Agustus 2019 - 15:04 WIB
18 Hari Hilang, 9 orang Awak KM Aleluya Ditemukan di Perairan Guam
18 Hari Hilang, 9 orang Awak KM Aleluya Ditemukan di Perairan Guam
A A A
MANADO - Sembilan orang anak buah kapal (ABK) kapal motor (KM) Aleluya ditemukan selamat setelah dilaporkan hilang selama 18 hari di sekitar perairan Sulawesi Utara.

Mereka dilaporkan hilang sejak 28 Juli 2019 setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami mati mesin di perairan Sulut. Basarnas Manado langsung melakukan pencarian, namun hasilnya nihil.

Kabar mengenai mereka akhirnya datang setelah ditemukan oleh nelayan di sekitar Perairan Guam.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado (Basarnas) Gede Darmada menjelaskan, awalnya 1 ABK KM Aleluya bernama Rahmat Bakus ditemukan kapal N03 Kinseimaru pada Rabu, 14 Agustus 2019.

"Selanjutnya dievakuasi ke pelabuhan Naha Okinawa, Jepang," katanya.

Sehari kemudian, Basarnas menerima informasi dari RCC Guam bahwa delapan ABK KM Aleluya lainnya telah ditemukan dengan kondisi selamat oleh kapal nelayan lokal.

Kedelapan ABK tersebut yakni Elieser Manoka, Rizky Rahim, Jufri Lalele, Musbal Mabiang, Jon Manuahe, Lesianus Baghiu, Alfri Frans dan Rival Frans.

Selanjutnya 9 ABK tersebut diserahkan pada US Coast Guard yang sedang melakukan patroli. Mereka kemudian dievakuasi ke Republik Palau. Sementara itu KM Aleluya ditarik oleh US Patrol Coast Guard dan dipantau oleh RCC Guam menuju pelabuhan Palau.

Humas SAR Manado Feri Ari Yanto menambahkan jika kapal KM Aleluya tersebut ketika ditemukan di lautan oleh nelayan masih dalam kondisi baik namun mesin kapal mati.

Dengan adanya informasi tersebut, pada hari Selasa (20/8) Basarnas Manado telah melakukan rapat bersama Lurah Pancuran, Kecamatan Lembeh Selatan, Demsus Susanto Bulamei dan Marnes Sanggili selaku pemilik kapal serta keluarga korban di Kantor SAR Manado, Kaasar, Minahasa Utara (Minut).

“Untuk proses kepulangan ABK KM Aleluya, Kantor SAR Manado telah berkoordinasi dengan Direktorat Operasi Basarnas Pusat agar dibantu prosesnya pada kementerian Luar Negeri Indonesia,” jelas Gede Darmada.

Demsus Susanto Bulamei mengungkapkan pihaknya bersama-sama pemilik kapal berusaha membantu mempercepat pemulangan para korban.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2385 seconds (0.1#10.140)