Tradisi Unik di Polrestabes Bandung, Kapolres Kayuh Becak Antarkan Anggota yang Pensiun
loading...
A
A
A
BANDUNG - Polrestabes Bandung menggelar tradisi unik sebagai bentuk perpisahan dengan anggota yang pensiun , Jumat (3/8/2024). Dalam tradisi itu yang paling unik adalah Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengayuh becak hias yang ditumpangi anggota yang pensiun ke depan gerbang.
Selain itu, pelepasan para pensiunan atau purnabakti Polri juga dibalut dengan upacara resmi khas Polri. Seperti melewati barisan pedang pora. Para purnabakti Polri tersebut berjalan di atas karpet merah.
Kapolrestabes Bandung memberikan piagam penghargaan dan kalungan bunga. Para purnawirawan berjalan pelan di bawah barisan pedang pora pelan diiringi lagu "Selamat Jalan Kekasih" menuju gerbang keluar Markas Polrestabes Bandung.
Di luar gerbang sejumlah beca dihias menyambut para pensiunan. Salah satu anggota yang pensiun menaiki beca tersebut dan Kapolrestabes Bandung mengayuh becak untuk mengantarkan anggota yang pensiun.
Bukan hanya Kapolrestabes, Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Eko Iskandar dan Kasatreskrim Polrestabes Bandung Abdul Rahman pun ikut mengayuh becak yang dinaiki purnabakti Polri tersebut.
Becak pun dikayuh oleh Kapolrestabes, Kasatlantas, dan Kasatreskrim sejauh sekitar 50 meter dari gebang Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka hingga depan gedung Diklat PUPR, Jalan Jawa, Kota Bandung. Selanjutnya, para purnabakti didampingi istri, menaiki Bandros, keliling Kota Bandung.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, tradisi melepas para purnabakti ini telah dua kali dilaksanakan dalam dua tahun terakhir.
"Hari ini 44 orang kami lepas secara resmi dengan tradisi untuk memberikan kesan baik bagi rekan-rekan yang telah purna tugas. Jadi melepas itu jangan ditinggal gitu aja, tapi harus berkesan. Makanya ada Bandros dan becak tadi," kata Kapolrestabes Bandung.
Kombes Pol Budi menyatakan, upacara pedang pora jangan hanya dilaksanakan saat anggota Polri dilantik, namun juga saat pensiun. "Waktu dilantik jadi anggota Polri kan diupacarakan secara resmi, orang tua datang. Masa pensiun juga diupacarakan agar berkesan dan enggak merasa dilepas begitu saja," ujarnya.
Kapolrestabes Bandung berharap ke depan upacara melepas para purnabakti Polri dilanjutkan dan menjadi tradisi yang baik di Polrestabes Bandung. "Kegiatan ini semoga menjadi tradisi yang baik," tutur Kapolrestabes Bandung.
Lihat Juga: Aturan di Polda Metro Jaya untuk Bripda Ferarri sebagai Polisi dan Pemain Sepak Bola Profesional
Selain itu, pelepasan para pensiunan atau purnabakti Polri juga dibalut dengan upacara resmi khas Polri. Seperti melewati barisan pedang pora. Para purnabakti Polri tersebut berjalan di atas karpet merah.
Kapolrestabes Bandung memberikan piagam penghargaan dan kalungan bunga. Para purnawirawan berjalan pelan di bawah barisan pedang pora pelan diiringi lagu "Selamat Jalan Kekasih" menuju gerbang keluar Markas Polrestabes Bandung.
Di luar gerbang sejumlah beca dihias menyambut para pensiunan. Salah satu anggota yang pensiun menaiki beca tersebut dan Kapolrestabes Bandung mengayuh becak untuk mengantarkan anggota yang pensiun.
Bukan hanya Kapolrestabes, Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Eko Iskandar dan Kasatreskrim Polrestabes Bandung Abdul Rahman pun ikut mengayuh becak yang dinaiki purnabakti Polri tersebut.
Becak pun dikayuh oleh Kapolrestabes, Kasatlantas, dan Kasatreskrim sejauh sekitar 50 meter dari gebang Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka hingga depan gedung Diklat PUPR, Jalan Jawa, Kota Bandung. Selanjutnya, para purnabakti didampingi istri, menaiki Bandros, keliling Kota Bandung.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, tradisi melepas para purnabakti ini telah dua kali dilaksanakan dalam dua tahun terakhir.
"Hari ini 44 orang kami lepas secara resmi dengan tradisi untuk memberikan kesan baik bagi rekan-rekan yang telah purna tugas. Jadi melepas itu jangan ditinggal gitu aja, tapi harus berkesan. Makanya ada Bandros dan becak tadi," kata Kapolrestabes Bandung.
Kombes Pol Budi menyatakan, upacara pedang pora jangan hanya dilaksanakan saat anggota Polri dilantik, namun juga saat pensiun. "Waktu dilantik jadi anggota Polri kan diupacarakan secara resmi, orang tua datang. Masa pensiun juga diupacarakan agar berkesan dan enggak merasa dilepas begitu saja," ujarnya.
Kapolrestabes Bandung berharap ke depan upacara melepas para purnabakti Polri dilanjutkan dan menjadi tradisi yang baik di Polrestabes Bandung. "Kegiatan ini semoga menjadi tradisi yang baik," tutur Kapolrestabes Bandung.
Lihat Juga: Aturan di Polda Metro Jaya untuk Bripda Ferarri sebagai Polisi dan Pemain Sepak Bola Profesional
(wib)