Kisah 6 Juta Gulden Sumbangan Raja Yogyakarta Modal Awal Negara Republik Indonesia
loading...
A
A
A
Keberlanjutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diproklamasikan Soekarno dan Muhammad Hatta, tak bisa dilepaskan dari peran Sultan Yogyakarta. Ya, Sultan Hamengkubuwono IX ini rela bergabung ke Indonesia.
Padahal secara perhitungan politis dan ketatanegaraan, Yogyakarta sebenarnya bisa mendirikan negara sendiri. Kebijaksanaan Sultan Hamengkubuwono konon membuat Yogyakarta akhirnya masuk dalam pangkuan Indonesia.
Apalagi usai kemerdekaan ada beberapa pergolakan yang membuat pemerintahan diungsikan ke Yogyakarta. Konon Sultan Hamengkubuwono IX pulalah yang menyumbangkan kekayaan pribadinya menggaji pegawai Indonesia di awal-awal merdeka.
Saat itu konon kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil, ditambah dengan adanya agresi militer Belanda dan sekutunya pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sri Sultan menyumbangkan 6,5 juta Gulden untuk NKRI.
Dikutip dari buku “13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa”, karakter dan sikap politis Sri Sultan Hamengkubuwono IX ke bangsa Indonesia menjadi teladan masyarakat Yogyakarta hingga kini.
Ia mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, untuk kepentingan keutuhan Indonesia. Sifat kenegarawanan Sultan Hamengkubuwono IX tercermin ketika sewaktu harus menggaji dengan uang sendiri.
Uang pribadi Sultan Yogya itu dikeluarkan kepada seluruh pegawai republik yang tidak mendapatkan gaji.Sikap Sri Sultan Hamengkubuwana IX ini juga dibuktikan sewaktu beliau menyerahkan cek senilai enam juta gulden kepada Soekarno-Hatta.
Hal itu sebagai modal awal Republik Indonesia. Penyerahan cek yang disaksikan oleh Jusuf Ranadipura itu berlangsung saat beliau mengadakan konsultasi dengan Soekarno - Hatta di Bangka pada tahun 1948.
Padahal secara perhitungan politis dan ketatanegaraan, Yogyakarta sebenarnya bisa mendirikan negara sendiri. Kebijaksanaan Sultan Hamengkubuwono konon membuat Yogyakarta akhirnya masuk dalam pangkuan Indonesia.
Apalagi usai kemerdekaan ada beberapa pergolakan yang membuat pemerintahan diungsikan ke Yogyakarta. Konon Sultan Hamengkubuwono IX pulalah yang menyumbangkan kekayaan pribadinya menggaji pegawai Indonesia di awal-awal merdeka.
Baca Juga
Saat itu konon kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil, ditambah dengan adanya agresi militer Belanda dan sekutunya pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sri Sultan menyumbangkan 6,5 juta Gulden untuk NKRI.
Dikutip dari buku “13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa”, karakter dan sikap politis Sri Sultan Hamengkubuwono IX ke bangsa Indonesia menjadi teladan masyarakat Yogyakarta hingga kini.
Ia mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, untuk kepentingan keutuhan Indonesia. Sifat kenegarawanan Sultan Hamengkubuwono IX tercermin ketika sewaktu harus menggaji dengan uang sendiri.
Uang pribadi Sultan Yogya itu dikeluarkan kepada seluruh pegawai republik yang tidak mendapatkan gaji.Sikap Sri Sultan Hamengkubuwana IX ini juga dibuktikan sewaktu beliau menyerahkan cek senilai enam juta gulden kepada Soekarno-Hatta.
Hal itu sebagai modal awal Republik Indonesia. Penyerahan cek yang disaksikan oleh Jusuf Ranadipura itu berlangsung saat beliau mengadakan konsultasi dengan Soekarno - Hatta di Bangka pada tahun 1948.