Miris! RSHS Bandung Terima Pasien 10-20 Anak Cuci Darah Setiap Bulan

Rabu, 31 Juli 2024 - 18:18 WIB
loading...
Miris! RSHS Bandung...
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menerima 10-15 pasien anak cuci darah setiap bulan. Foto/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menerima 10-15 pasien anak cuci darah setiap bulan. Anak-anak itu mengalami gangguan ginjal kronis akibat berbagai faktor.

Namun pihak RSHS mengklaim, tidak terjadi kenaikan dan penurunan dalam kasus tersebut. Tidak ada peningkatan atau penurunan untuk kasus anak dengan ginjal kronis dengan cuci darah rutin.

“Itu 10-20 anak per bulan," kata staf Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSHS Bandung dr Ahmedz Widiasta, Rabu (31/7/2024).



Ahmedz menyatakan beberapa pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit daerah terdekat untuk menjalani cuci darah. Beberapa anak di antaranya menjalani cuci darah melalui perut di rumah.

Setiap bulan, ujar Ahmedz, RSHS Bandung menerima kasus baru 10 hingga 15 kasus baru gangguan ginjal akut atau kronis. Sementara itu, pasien yang berobat ke klinik nonhemodialisa mencapai 20 hingga 25 orang, dan di klinik cuci darah hanya 5 orang.

Terdapat anak yang menderita gangguan ginjal karena autoimun. Namun, dengan diobati secara benar, pasien dapat pulih dan tidak selamanya menjalani cuci darah. "Kami tidak tahu (penyebabnya). Banyak faktor," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ahmedz mengimbau orang tua untuk memberikan menu gizi seimbang untuk anak. Selain itu anak-anak harus bergerak dan bersosialisasi, mengontrol tekanan darah dan penggunaan garam yang dibatasi.

"Monitoring gula darah sejak anak-anak. Air cukup dan monitoring fungsi ginjal," tutur Ahmedz.



Ketua Divisi Nefrologi KSM Ilmu Kesehatan Anak RSHS Prof Dany Hilmanto mengatakan pola makan dan hidup yang salah dalam jangka waktu panjang berisiko terkena penyakit ginjal kronis, hipertensi, dan diabetes melitus.

Sedangkan bagi anak usia di bawah 5 tahun yang terpaksa cuci darah terjadi karena kelainan di struktur saluran kencing.

"Terjadi karena kelainan di struktur saluran kencingnya misalnya ada sumbatan di dalam saluran kemih dan kencing. Di atas 5 tahun umumnya adalah penyakit kita sering menyebutnya bocor ginjal," kata Prof Dany.

Dany menyatakan, penyebab pasien berusia di atas 5 tahun mengalami bocor ginjal, belum diketahui. Mereka merespons baik saat diobati dengan steroid atau obat alternatif.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1928 seconds (0.1#10.140)