Peringatan Harganas Ke-31, Hasto Wardoyo: Jangan Uring-uringan dalam Keluarga
loading...
A
A
A
KULONPROGO - Masyarakat memadati Alun-Alun Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengikuti senam dan jalan sehat memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31.
Warga yang datang bersama keluarga larut dalam kegembiraan senam bersama dilanjutkan dengan jalan sehat keluarga. Acara juga dimeriahkan sekitar 50 stand UMKM, Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan Desa Prima.
Kegiatan ini diadakan sehari sebelum puncak peringatan Harganas 2024 Tingkat DIY yang digelar di Waduk Sermo Hargowilis Kokap, Kulonprogo, Minggu (21/7/2024).
Peserta jalan sehat keluarga dilepas oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang pernah menjadi Bupati Kulonprogo dua periode. Dalam kesempatan itu Hasto menyampaikan, pemberian ASI harus dilakukan selama dua tahun, di mana enam bulan pertama pemberian tidak boleh ditambahkan makanan pendamping ASI.
Hasto juga menaruh harap agar keluarga Indonesia menjadi keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia.
"Untuk itu jangan sampai uring-uringan dalam keluarga," ujarnya dikutip Senin (22/7/2024).
Persoalan ini menjadi perhatian BKKBN mengingat angka perceraian terbesar justru berasal dari pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi berkelanjutan tanpa penyelesaian.
Hasto juga mengingatkan agar remaja menghindarkan diri dari pernikahan usia dini, seks bebas, dan narkotika.
Sementara Pj. Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi menyatakan wilayahnya masih mempunyai persoalan stunting.
"Akan sukses kita atasi dengan dukungan bapak ibu," ujarnya.
Ia berharap momentum peringatan Harganas tahun ini menandai tekad keluarga-keluarga di Kulonprogo untuk membangun keluarga yang bahagia, saling menghormati, saling menghargai, dan membangun komunikasi dalam keluarga.
Sementara itu, Yuni Rahmatika, salah seorang peserta mengaku baru pertama kali ikut kegiatan yang diadakan BKKBN ini.
"Dan juga baru tahu kalau Indonesia selalu memperingati Hari Keluarga Nasional setiap tahun sejak 31 tahun lalu," katanya.
Bersama suami dan seorang anaknya, Yuni melangkahkan kakinya dengan cepat, di tengah keramaian peserta jalan sehat keluarga. Tanpa disadari suami yang menggendong buah hatinya tertinggal cukup jauh.
"Kegiatan ini tentu positif. Menjadi salah satu strategi menyosialisasikan Harganas ke tengah masyarakat," ujar staf Tata Usaha SMAN 2 Wates ini.
Hal yang sama disampaikan Dewa, warga Wates yang bekerja sebagai tenaga honorer sekolah swasta di Kota Yogyakarta juga ikut menjadi peserta jalan sehat keluarga dan senam bersama.
Dewa datang bersama istri, Wening, bersama dua anaknya, laki dan perempuan.
"Saya tahu kegiatan ini dari teman. Banyak banget pesertanya, jauh lebih banyak dari acara-acara sebelumnya yang pernah saya ikuti di Alun-alun Wates," ujar Dewa.
Wening, istri Dewa, agaknya sangat paham dengan program KB. Pernah ber-KB suntik, ia pun beralih ke KB implan sejak kelahiran anak keduanya.
"Target kami, cukup dua anak saja. Selisih jarak kelahiran anak saya tiga tahun. Umur anak pertama lima tahun," ujarnya.
Warga yang datang bersama keluarga larut dalam kegembiraan senam bersama dilanjutkan dengan jalan sehat keluarga. Acara juga dimeriahkan sekitar 50 stand UMKM, Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan Desa Prima.
Kegiatan ini diadakan sehari sebelum puncak peringatan Harganas 2024 Tingkat DIY yang digelar di Waduk Sermo Hargowilis Kokap, Kulonprogo, Minggu (21/7/2024).
Peserta jalan sehat keluarga dilepas oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang pernah menjadi Bupati Kulonprogo dua periode. Dalam kesempatan itu Hasto menyampaikan, pemberian ASI harus dilakukan selama dua tahun, di mana enam bulan pertama pemberian tidak boleh ditambahkan makanan pendamping ASI.
Hasto juga menaruh harap agar keluarga Indonesia menjadi keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia.
"Untuk itu jangan sampai uring-uringan dalam keluarga," ujarnya dikutip Senin (22/7/2024).
Persoalan ini menjadi perhatian BKKBN mengingat angka perceraian terbesar justru berasal dari pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi berkelanjutan tanpa penyelesaian.
Hasto juga mengingatkan agar remaja menghindarkan diri dari pernikahan usia dini, seks bebas, dan narkotika.
Sementara Pj. Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi menyatakan wilayahnya masih mempunyai persoalan stunting.
"Akan sukses kita atasi dengan dukungan bapak ibu," ujarnya.
Ia berharap momentum peringatan Harganas tahun ini menandai tekad keluarga-keluarga di Kulonprogo untuk membangun keluarga yang bahagia, saling menghormati, saling menghargai, dan membangun komunikasi dalam keluarga.
Sementara itu, Yuni Rahmatika, salah seorang peserta mengaku baru pertama kali ikut kegiatan yang diadakan BKKBN ini.
"Dan juga baru tahu kalau Indonesia selalu memperingati Hari Keluarga Nasional setiap tahun sejak 31 tahun lalu," katanya.
Bersama suami dan seorang anaknya, Yuni melangkahkan kakinya dengan cepat, di tengah keramaian peserta jalan sehat keluarga. Tanpa disadari suami yang menggendong buah hatinya tertinggal cukup jauh.
"Kegiatan ini tentu positif. Menjadi salah satu strategi menyosialisasikan Harganas ke tengah masyarakat," ujar staf Tata Usaha SMAN 2 Wates ini.
Hal yang sama disampaikan Dewa, warga Wates yang bekerja sebagai tenaga honorer sekolah swasta di Kota Yogyakarta juga ikut menjadi peserta jalan sehat keluarga dan senam bersama.
Dewa datang bersama istri, Wening, bersama dua anaknya, laki dan perempuan.
"Saya tahu kegiatan ini dari teman. Banyak banget pesertanya, jauh lebih banyak dari acara-acara sebelumnya yang pernah saya ikuti di Alun-alun Wates," ujar Dewa.
Wening, istri Dewa, agaknya sangat paham dengan program KB. Pernah ber-KB suntik, ia pun beralih ke KB implan sejak kelahiran anak keduanya.
"Target kami, cukup dua anak saja. Selisih jarak kelahiran anak saya tiga tahun. Umur anak pertama lima tahun," ujarnya.
(shf)