Seorang WNA China Ditolak Masuk Manado karena Langgar Ketertiban

Kamis, 27 Juni 2019 - 21:20 WIB
Seorang WNA China Ditolak...
Seorang WNA China Ditolak Masuk Manado karena Langgar Ketertiban
A A A
MANADO - Seorang wanita Warga Negara Asing (WNA) asal China ditolak pejabat Imigrasi di Bandara Sam Ratulangi Manado masuk wilayah Indonesia. Pemegang paspor nomor E99660688 atas nama Zhu Ke itu tiba di Manado dengan penerbangan Lion Air JT2750 pada Rabu 26 Juni 2019.
Saat diperiksa, WNA China itu ternyata telah berulang kali masuk wilayah Indonesia dengan menggunakan bebas visa kunjungan yang berlaku 30 hari. Saat dikonfirmasi, supervisor Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Samrat Hendrik Rompis membenarkan kejadian itu. Menurutnya, pemeriksaan terhadap WNA itu untuk mengetahui maksud dan tujuan kedatangannya ke Indonesia.
"Kami melakukan koordinasi dengan petugas seksi intelijen dan penindakan bahwa hasil pengawasan keimigrasian dan intelijen didapati keberadaan bersangkutan telah melakukan kegiatan yang melanggar ketertiban umum selama berada di Indonesia," ujar Hendrik Rompis, Kamis (27/6/2019).

Terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Manado Friece Sumolang menjelaskan bahwa prinsip keimigrasian Indonesia menganut asas kebijakan selektif dimana hanya orang asing yang memberikan manfaat serta tidak membahayakan keamanan dan ketertiban diperbolehkan masuk ke Indonesia.

Sumolang juga mengatakan telah mendapatkan informasi dari masyarakat tentang kegiatan WNA itu telah menyalahi peraturan serta mengganggu ketertiban umum. Sehingga dengan tegas menolak dan langsung memulangkan yang bersangkutan di hari yang sama dengan pesawat Lion Air JT 2743 tujuan Changsa.

"Penolakan masuk atas orang asing seperti ini adalah bagian menjaga kedaulatan NKRI," ujar Sumolang.

Dengan adanya penolakan masuk ini, Sumolang berharap tidak akan mengganggu tingginya minat warga negara China datang ke Sulut. Sesuai data dari Kanim Manado, hingga pertengahan Juni 2019 telah memeriksa 65.567 penumpang yang masuk melalui Bandara Samrat. Dari jumlah itu China menempati urutan teratas dengan jumlah 48.906 orang, disusul Jerman (917), Singapore (811), USA (619), Inggris (404).
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7150 seconds (0.1#10.140)