Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Pamukkulu di Takalar, Telan Anggaran Rp1,6 Triliun

Jum'at, 05 Juli 2024 - 19:22 WIB
loading...
Presiden Jokowi Resmikan...
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Pamukkulu di Desa Kale Komara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel, Jumat (5/7/2024). Foto/Abdoellah Nicolha
A A A
TAKALAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Pamukkulu di Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel, Jumat (5/7/2024). Pembangunan bendungan ini menelan anggaran sebesar Rp1,6 Triliun.

"Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim pada siang hari ini, saya resmikan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan dan Pasar Tempe di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan," kata Presiden Jokowi.

Bendungan tersebut memiliki kapasitas tampung air 82 juta m3, dibangun sejak tahun 2017-2024. Bendungan ini merupakan bendungan multiguna dengan luas genangan 460 hektare dan memiliki tinggi 65,50 meter.



Proyek Strategis Nasional ini dibangun dengan maksud melayani daerah irigasi Pamukkulu seluas 6.430 hektare, serta untuk memenuhi kebutuhan air baku di Takalar sebesar 160 liter/detik.

Bedungan ini juga bermanfaat untuk mereduksi genangan banjir seluas 1.337 hektare yang tersebar di kecamatan Polongbangkeng Selatan dan Mangarabombang. Kemudian, sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 4,3 MW, dan pariwisata.

“Kita ingin mengelola air, tidak kita biarkan masuk ke sungai dan terus ke laut. Tetapi kita siapkan Bendungan Pammukkulu yang ini sudah dibangun sejak 2017 berarti sudah hampir 7 tahun, biayanya Rp1,6 Triliun,” ujar Presiden.

Jokowi mengaku, bendungan tersebut besar dan menghabiskan biaya yang juga sangat besar, namun manfaatnya juga akan sangat besar sekali, terutama untuk masyarakat di Kabupaten Takalar. Bendungan ini untuk memenuhi air baku, pembangkit tenaga listrik, mengurangi banjir, dan paling penting untuk irigasi persawahan di Kabupaten Takalar dan sekitarnya.



Menurut Jokowi, air adalah sumber kehidupan yang sangat penting. Terlebih untuk menghadapi potensi kondisi kekeringan yang terjadi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1959 seconds (0.1#10.140)