Kunker ke NTB, Mentan Panen 800 Ekor Pedet
loading...
A
A
A
"Dengan keberhasilan tersebut terjadi lompatan populasi sapi/kerbau yang cukup signifikan selama 5 tahun terakhir yaitu sebesar 3,37 juta ekor, sehingga populasi saat ini berjumlah 18,82 juta ekor," ungkap SYL.
Dikatakan Menteri SYL pemerintah melalui Kementan juga telah menyiapkan bantuan bagi masyarakat peternak di Lombok Tengah. Bantuan ini berupa 40 ekor sapi potong seharga total Rp 640 juta dan 2.000 ekor itik total seharga Rp17 juta.
"Optimalisasi reproduksi di Lombok Tengah ini sebanyak 19.020 akseptor atau setara Rp1.133.220.000 dan total di semua kabupaten Rp1.790.220.000," tambahnya.
Sementara bantuan untuk Provinsi NTB, diberikan sebanyak 140 ekor sapi potong dengan total seharga Rp2.240.000.000, 225 ekor kambing/domba seharga total Rp731.250.000, ayam lokal sebanyak 4.000 ekor seharga Rp231.224.000 dan 10.000 ekor itik seharga Rp85.000.000. Sedangkan optimalisasi reproduksi di Provinsi NTB tercatat sebanyak 126.993 akseptor atau sama dengan Rp7.566.300.000, dan total provinsi Rp10.853.774.000.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah menyampaikan turut bangga atas capaian para peternak Indonesia dalam meningkatkan populasi sapi. Ia berpendapat, jika semangat ini terus dijaga peternak Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dunia, sesuai visi lumbung pangan dunia 2045.
"Kami bangga pada peternak Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya meningkat, lebih berkualitas, dan dapat mensejahterakan peternak. Hasilnya cukup fantastis. Sesuai arahan Bapak Mentan, mari bersama gaungkan Sikomandan yang salah satu kegiatannya adalah gerakan IB secara masif dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada kegiatan panen pedet ini," pungkas Nasrullah.
Dikatakan Menteri SYL pemerintah melalui Kementan juga telah menyiapkan bantuan bagi masyarakat peternak di Lombok Tengah. Bantuan ini berupa 40 ekor sapi potong seharga total Rp 640 juta dan 2.000 ekor itik total seharga Rp17 juta.
"Optimalisasi reproduksi di Lombok Tengah ini sebanyak 19.020 akseptor atau setara Rp1.133.220.000 dan total di semua kabupaten Rp1.790.220.000," tambahnya.
Sementara bantuan untuk Provinsi NTB, diberikan sebanyak 140 ekor sapi potong dengan total seharga Rp2.240.000.000, 225 ekor kambing/domba seharga total Rp731.250.000, ayam lokal sebanyak 4.000 ekor seharga Rp231.224.000 dan 10.000 ekor itik seharga Rp85.000.000. Sedangkan optimalisasi reproduksi di Provinsi NTB tercatat sebanyak 126.993 akseptor atau sama dengan Rp7.566.300.000, dan total provinsi Rp10.853.774.000.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah menyampaikan turut bangga atas capaian para peternak Indonesia dalam meningkatkan populasi sapi. Ia berpendapat, jika semangat ini terus dijaga peternak Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dunia, sesuai visi lumbung pangan dunia 2045.
"Kami bangga pada peternak Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya meningkat, lebih berkualitas, dan dapat mensejahterakan peternak. Hasilnya cukup fantastis. Sesuai arahan Bapak Mentan, mari bersama gaungkan Sikomandan yang salah satu kegiatannya adalah gerakan IB secara masif dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada kegiatan panen pedet ini," pungkas Nasrullah.
(srf)