Rakai Panangkaran Kudeta Raja Mataram Sanjaya untuk Kembangkan Agama Buddha
loading...
A
A
A
Terbukti sesudah menggulingkan kekuasaan Sanjaya, Rakai Panangkaran menjabat sebagai Raja Medang bergelar Sailendra Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkaran.
Pada tahun 775-760, Rakai Penangkaran Dyah Pancapana membangun beberapa candi beraliran Buddha Mahayana di dataran Prambanan, yakni Candi Tarabhavanam (Candi Kalasan), Candi Sari (candi yang dikaitkan sebagai wihara pendamping Candi Tarabhavanam), Candi Manjusrigrha (Candi Sewu), Candi Lumbung, dan Abhayagirivihara (kompleks Ratu Baka).
Pembangunan candi Tarabhavanam yang dilakukan Rakai Panangkaran Dyah Pancapana tercatat dalam Prasasti Kalasan (778). Selain sebagai piagam peresmian atas pembangunan candi Tarabhavanam (Buana Tara) yang digunakan untuk memuja Dewi Tara, prasasti tersebut memuji Rakai Panangkaran sebagai sailendrawangsatilaka,
Sesudah menjabat sebagai raja Medang selama 15 tahun, Rakai Panangkaran yang dikenal dengan nama Tejahpurnapane Panangkaran Itu mengundurkan diri untuk menekuni agama Buddha.
Pengunduran diri Rakai Panangkaran sebagai raja Medang ini tercatat pada Prasasti Abhayagiriwihara yang berangka tahun 792.
Pada tahun 775-760, Rakai Penangkaran Dyah Pancapana membangun beberapa candi beraliran Buddha Mahayana di dataran Prambanan, yakni Candi Tarabhavanam (Candi Kalasan), Candi Sari (candi yang dikaitkan sebagai wihara pendamping Candi Tarabhavanam), Candi Manjusrigrha (Candi Sewu), Candi Lumbung, dan Abhayagirivihara (kompleks Ratu Baka).
Pembangunan candi Tarabhavanam yang dilakukan Rakai Panangkaran Dyah Pancapana tercatat dalam Prasasti Kalasan (778). Selain sebagai piagam peresmian atas pembangunan candi Tarabhavanam (Buana Tara) yang digunakan untuk memuja Dewi Tara, prasasti tersebut memuji Rakai Panangkaran sebagai sailendrawangsatilaka,
Sesudah menjabat sebagai raja Medang selama 15 tahun, Rakai Panangkaran yang dikenal dengan nama Tejahpurnapane Panangkaran Itu mengundurkan diri untuk menekuni agama Buddha.
Pengunduran diri Rakai Panangkaran sebagai raja Medang ini tercatat pada Prasasti Abhayagiriwihara yang berangka tahun 792.
(shf)