Pengamat Persoalkan Penundaan Pelantikan Pejabat oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya

Jum'at, 24 Mei 2024 - 11:15 WIB
loading...
Pengamat Persoalkan...
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Abud Musaad. Foto/Istimewa
A A A
PAPUA BARAT DAYA - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Abud Musa'ad, diduga sengaja menunda pelantikan puluhan pejabat eselon II, III, dan IV. Dugaan ini disampaikan oleh Pengamat politik Papua Ortisan Kambu.

”Ini kan provinsi baru, beliau waktu itu hanya melantik beberapa anggota saja. Lainnya masih dalam proper test. Semua orang yang memenuhi syarat telah ikut. Nama-nama sudah keluar untuk eselon II, III, dan IV. Seharusnya jika sudah keluar, harus sudah dilantik,” kata Ortisan,

Menurut Kambu, penundaan ini disengaja oleh pihak Pj Gubernur Mohammad Abud Musa’ad karena diduga akan mempengaruhi penyerapaan anggaran.



”Tapi, saya pikir ini ada unsur kesengajaan untuk menunda pengangkatan. Sebenarnya beliau ini sudah tahu, jika eselon II sampai IV tidak dilantik akan mempengaruhi penyerapan anggaran, berpengaruh juga pada pelayanan masyarakat,” ucapnya.

Kambu juga menyoroti jarangnya kehadiran Musa’ad di Papua Barat Daya Bahkan, ungkapnya, Musa’ad hanya beberapa kali saja hadir di kantornya. Ia lebih sering melakukan perjalanan ke luar daerah, dan bahkan ke luar negeri.

”Beliau ini jarang di Papua, beliau lebih sering di Jakarta. Bahkan bisa satu bulan di Jakarta dan hanya satu minggu di Papua. Beliau lebih sering melakukan kerja-kerja ke luar negeri. Sekda yang baru dilantik, sudah ada di Amerika dan Eropa (bahkan sudah dua minggu ini),” ungkapnya.

Kambu pun menyoroti perilaku Pj Gubernur yang menurutnya tidak fokus dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah. Dirinya menuding Pj. Gubernur Musa’ad hanya bisa plesir kesana-kemari.



”Pak Gubernur tidak pernah ada di kantor, dia tidak mau berkantor di Gubernur. Untuk apa beliau jadi Pj kalau begitu. Beliau ini hanya jalan-jalan saja. Ini pemerintahan kerjaannya hanya jalan-jalan. Awalnya saya mendukung beliau, tapi sekarang tidak,” katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2303 seconds (0.1#10.140)