Mengulik Sejarah dan Asal-usul Nama Jambi, dari Chan-pi hingga Jambe
loading...
A
A
A
SEJARAH dan asal-usul nama Jambi menjadi ulasan menarik untuk diketahui. Pada statusnya, Jambi sendiri dikenal sebagai nama salah satu provinsi dan kota di Indonesia.
Provinsi Jambi terletak di bagian tengah Pulau Sumatera. Menariknya, provinsi ini juga memiliki ibu kota yang bernama sama, yakni Kota Jambi.
Pada letaknya, provinsi Jambi berbatasan dengan sejumlah daerah lain.
-Utara : Provinsi Riau
-Selatan : Provinsi Sumatera Selatan
-Timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Laut China Selatan
-Barat : Provinsi Sumatera Barat
Melihat riwayatnya, Jambi sendiri memiliki sejarah panjang dalam keberadaannya. Hal ini juga termasuk dalam penyematan namanya yang masih bertahan hingga sekarang.
Sejak dulu, Jambi telah menjadi daerah permukiman hingga pusat kedudukan pemerintah. Terkait asal-usul penamaannya, ada beberapa versi populer yang muncul dalam serangkaian cerita sejarah.
Pertama, ada versi yang mengatakan bahwa nama Jambi berasal dari penyebutan Chan-pi. Chan pi sendiri adalah sebuah daerah yang menurut sejarah Dinasti Sung menjadi tempat Maharaja San Fo Tsi (Swarnabhumi) bersemayam.
Mengutip laman resmi Pemkot Jambi, Kamis (21/5/2024), utusan dari Chan-pi datang pertama kalinya di istana Kaisar China sekitar tahun 853 M. Sementara utusan kedua tiba pada 871 M.
Informasi di atas menunjukan bahwa Chan-pi (yang diidentifikasikan oleh pakar sebagai Jambi) sudah muncul di berita China pada tahun-tahun tersebut. Artinya, Chan-pi atau Jambi ini sudah ada dan dikenal sejak abad 9 M.
Kemudian, ada pula versi penamaan Jambi yang berasal dari kata ‘Jambe’. Istilah tersebut merujuk kepada sebutan pinang dalam bahasa Jawa (Sunda).
Jadi, ada kemungkinan terjadinya perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi. Identifikasi ini menginformasikan kata Jambe ke Jambi pada abad ke 15, tepatnya ketika Kerajaan Jambi dipimpin Putri Selaro Pinang Masak (1460-1480).
Demikian ulasan mengenai sejarah dan asal-usul nama penamaan Jambi yang bisa diketahui.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Provinsi Jambi terletak di bagian tengah Pulau Sumatera. Menariknya, provinsi ini juga memiliki ibu kota yang bernama sama, yakni Kota Jambi.
Baca Juga
Pada letaknya, provinsi Jambi berbatasan dengan sejumlah daerah lain.
Berikut di antaranya:
-Utara : Provinsi Riau
-Selatan : Provinsi Sumatera Selatan
-Timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Laut China Selatan
-Barat : Provinsi Sumatera Barat
Melihat riwayatnya, Jambi sendiri memiliki sejarah panjang dalam keberadaannya. Hal ini juga termasuk dalam penyematan namanya yang masih bertahan hingga sekarang.
Sejarah dan Asal-usul Nama Jambi
Sejak dulu, Jambi telah menjadi daerah permukiman hingga pusat kedudukan pemerintah. Terkait asal-usul penamaannya, ada beberapa versi populer yang muncul dalam serangkaian cerita sejarah.
Pertama, ada versi yang mengatakan bahwa nama Jambi berasal dari penyebutan Chan-pi. Chan pi sendiri adalah sebuah daerah yang menurut sejarah Dinasti Sung menjadi tempat Maharaja San Fo Tsi (Swarnabhumi) bersemayam.
Mengutip laman resmi Pemkot Jambi, Kamis (21/5/2024), utusan dari Chan-pi datang pertama kalinya di istana Kaisar China sekitar tahun 853 M. Sementara utusan kedua tiba pada 871 M.
Informasi di atas menunjukan bahwa Chan-pi (yang diidentifikasikan oleh pakar sebagai Jambi) sudah muncul di berita China pada tahun-tahun tersebut. Artinya, Chan-pi atau Jambi ini sudah ada dan dikenal sejak abad 9 M.
Kemudian, ada pula versi penamaan Jambi yang berasal dari kata ‘Jambe’. Istilah tersebut merujuk kepada sebutan pinang dalam bahasa Jawa (Sunda).
Jadi, ada kemungkinan terjadinya perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi. Identifikasi ini menginformasikan kata Jambe ke Jambi pada abad ke 15, tepatnya ketika Kerajaan Jambi dipimpin Putri Selaro Pinang Masak (1460-1480).
Demikian ulasan mengenai sejarah dan asal-usul nama penamaan Jambi yang bisa diketahui.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(shf)