Selama Januari-Juli 2020, Impor Jawa Timur Turun 14,80 Persen

Rabu, 19 Agustus 2020 - 13:34 WIB
loading...
Selama Januari-Juli 2020, Impor Jawa Timur Turun 14,80 Persen
ilustrasi
A A A
SURABAYA - Secara kumulatif, selama Januari - Juli 2020, impor yang masuk ke Jawa Timur (Jatim) sebesar USD11,40 miliar atau turun 14,80% dibandingkan Januari - Juli 2019, yakni sebesar USD 13,39 miliar. Sementara impor pada Juli 2020 mencapai USD1,38 miliar atau turun 10,00% dibanding bulan sebelumnya. Nilai impor di Juli 2020 turun sebesar 30,95 persen dibandingkan Juli 2019.

Secara kumulatif Januari - Juli 2020, komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON lainnya tidak dicampur, menjadi komoditasimpor yang dominan dengan peranan sebesar 5,63% dengan nilai USD642,28 juta.

(Baca juga: Bank Jatim Perbesar Kontribusi Kredit Sektor UMKM )

Disusul komoditas hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya dengan kontribusi 4,09% dengan nilai USD466,87 juta. Berikutnya adalah komoditas kondensat dengan kontribusi 3,47% dengan nilai sebesar USD 395,37 juta.

“Untuk bulan Juli 2020, impor didominasi oleh bahan baku dan penolong dengan nilai USD1,04 miliar dengan kontribusi 75,73%. Disusul impor barang konsumsi sebesar USD205,28 juta atau berkontribusi 14,92% dari total impor Jatim,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Rabu (19/8/2020).

(Baca juga: Ratusan Orang Meninggal dan Polisi Masuk Daftar Pemilih Pilkada Blitar )

Selama Januari - Juli 2020, nilai impor nonmigas dari negara ASEAN sebesar USD1,3 miliar. Sebagian besar dari Thailand dengan nilai USD476,41 juta atau berkontribusi 4,96%. Sedangkan dari kawasan Uni Eropa sebesar USD746,99 juta. Utamanya dari Jerman sebesar USD264,79 juta dengan kontribusi 2,76%.

Tiga negara utama penyumbang impor ke Jatim pada periode Januari - Juli 2020, masih didominasi dari Tiongkok dengan nilai impor USD2,72 miliar atau dengan kontribusi 28,33%. Disusul dari Amerika Serikat USD 793,74 juta atau dengan kontribusi 8,26%. Selanjutnya dari Thailand sebesar USD476,41 juta atau dengan kontribusi sebesar 4,96%.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1789 seconds (0.1#10.140)