Sejarah Tamansari Yogyakarta, Dibangun Rakyat Madiun sebagai Ganti Pembebasan Pajak
loading...
A
A
A
Permintaan keringanan pajak dari Madiun akhirnya dikabulkan. Tapi sebagai gantinya, bupati wedana dan penduduk Madiun siap memberikan sumbangsih guna memperindah Keraton Yogyakarta.
Raden Ronggo Prawirodirjo I memenuhi permintaan Hamengkubuwono I itu. Komitmen tersebut dia tepati dengan mempersiapkan batu merah dan kelengkapannya, guna pembangunan Tamansari sejak 1758 hingga 1765/9.
Dalam perjalanannya, pembangunan Tamansari selama satu dasawarsa lebih, ternyata membutuhkan tenaga rakyat Madiun yang lebih banyak, dan menelan biaya lebih besar melebihi pajak yang harus diserahkan dalam setahun.
Oleh sebab itu, Raden Ronggo Prawirodirjo I menyampaikan keberatannya dan meminta untuk berhenti membantu menyelesaikan pembangunan.
Raden Ronggo Prawirodirjo I juga pernah diminta memimpin pembangunan Benteng Baluwarti yang awalnya hanya berupa pagar dari kayu. Pembangunan benteng dipimpin langsung oleh putra mahkota, yang kelak jadi Sultan Hamengkubuwono II.
Raden Ronggo Prawirodirjo I memenuhi permintaan Hamengkubuwono I itu. Komitmen tersebut dia tepati dengan mempersiapkan batu merah dan kelengkapannya, guna pembangunan Tamansari sejak 1758 hingga 1765/9.
Dalam perjalanannya, pembangunan Tamansari selama satu dasawarsa lebih, ternyata membutuhkan tenaga rakyat Madiun yang lebih banyak, dan menelan biaya lebih besar melebihi pajak yang harus diserahkan dalam setahun.
Oleh sebab itu, Raden Ronggo Prawirodirjo I menyampaikan keberatannya dan meminta untuk berhenti membantu menyelesaikan pembangunan.
Raden Ronggo Prawirodirjo I juga pernah diminta memimpin pembangunan Benteng Baluwarti yang awalnya hanya berupa pagar dari kayu. Pembangunan benteng dipimpin langsung oleh putra mahkota, yang kelak jadi Sultan Hamengkubuwono II.
(ams)