Bupati Serang Bantah Ada Pungutan Pengambilan Jenazah Korban Tsunami
A
A
A
SERANG - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah membantah adanya biaya pengurusan jenazah korban bencana tsunami Banten di Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang. Sebab, tidak ada standar oprasional prosedur (SOP).
"Kami tidak ada SOP untuk mengantarkan jenazah pulang, di RSDP tidak adalah. Kami juga tidak menyediakan peti jenazah. Aneh juga," ujar Tatu saat mendapingi Mentri ESDM Ignasius Jonan di Pos Pengamatan GAK Pasauran, Serang, Jumat (28/12/2018).
Menurutnya, sejak terjadinya tsunami Banten mobil ambulans sedang fokus membawa jenazah dan korban bencana di Anyer serta Carita ke Rumah Sakit. "Kalau keluarga membawa pulangh jenazah berarti kepada pihak ketiga," katanya.
Terkait adanya kwitansi pembayaran yang diterima keluarga korban yang dikeluarkan oleh forensik, Tatu mengelak bahwa tidak ada pungutan dan dia sudah mengeceknya di lapangan. "Tidak ada dana yang masuk ke rumah sakit," tandasnya.
Sebelumnya, dugaan praktik pungutan liar (pungli) pengurusan jenazah korban tsunami di Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang juga dialami kerabat Aa Jimmy saat akan memulangkannya ke rumah duka. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp14,5 Juta.
Sekertaris Jendral (Sekjen) Wali Care Andy Kristianto mengatakan, pada tanggal 25 Desember 2018 pihak wali care akan mengambil lima jenazah yakni, komedian Heriyanto alias Aa Jimmy, Hati Nur Illah (Istri Aa Jimmy), Naisya Rafani Aradhia (anak Aa Jimmy), Julia Resnania (manager Grup Jigo), Meyuza (istri Ade Jigo). Namun, saat ditanya apakah ada biaya, oknum pegawai rumah sakit mengatakan ada biayanya.
Dia meyampaikan, untuk biaya tiap jenazah dikenai biaya Rp2,3 juta untuk proses pemandian, pengkafanan, dan formalin. Sementara untuk jenazah yang menggunakan peti jenazah dikenai biaya Rp4,5 juta. "Total uang yang kami keluarkan semuanya Rp14,5 juta. Ada kwitansinya juga," kata Andy saat dihubungi wartawan, Jumat (28/12/2018).
"Kami tidak ada SOP untuk mengantarkan jenazah pulang, di RSDP tidak adalah. Kami juga tidak menyediakan peti jenazah. Aneh juga," ujar Tatu saat mendapingi Mentri ESDM Ignasius Jonan di Pos Pengamatan GAK Pasauran, Serang, Jumat (28/12/2018).
Menurutnya, sejak terjadinya tsunami Banten mobil ambulans sedang fokus membawa jenazah dan korban bencana di Anyer serta Carita ke Rumah Sakit. "Kalau keluarga membawa pulangh jenazah berarti kepada pihak ketiga," katanya.
Terkait adanya kwitansi pembayaran yang diterima keluarga korban yang dikeluarkan oleh forensik, Tatu mengelak bahwa tidak ada pungutan dan dia sudah mengeceknya di lapangan. "Tidak ada dana yang masuk ke rumah sakit," tandasnya.
Sebelumnya, dugaan praktik pungutan liar (pungli) pengurusan jenazah korban tsunami di Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang juga dialami kerabat Aa Jimmy saat akan memulangkannya ke rumah duka. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp14,5 Juta.
Sekertaris Jendral (Sekjen) Wali Care Andy Kristianto mengatakan, pada tanggal 25 Desember 2018 pihak wali care akan mengambil lima jenazah yakni, komedian Heriyanto alias Aa Jimmy, Hati Nur Illah (Istri Aa Jimmy), Naisya Rafani Aradhia (anak Aa Jimmy), Julia Resnania (manager Grup Jigo), Meyuza (istri Ade Jigo). Namun, saat ditanya apakah ada biaya, oknum pegawai rumah sakit mengatakan ada biayanya.
Dia meyampaikan, untuk biaya tiap jenazah dikenai biaya Rp2,3 juta untuk proses pemandian, pengkafanan, dan formalin. Sementara untuk jenazah yang menggunakan peti jenazah dikenai biaya Rp4,5 juta. "Total uang yang kami keluarkan semuanya Rp14,5 juta. Ada kwitansinya juga," kata Andy saat dihubungi wartawan, Jumat (28/12/2018).
(nag)