Wanita Muda Jadi Bos Pabrik Sabu Rumahan, Dikendalikan Napi Lapas!
loading...
Seorang wanita muda berinisial IW (29) menjadi otak di balik operasi pabrik sabu rumahan di Desa Ketanireng, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Foto/Avirista M/MPI
A
A
A
PASURUAN - Seorang wanita muda berinisial IW (29) menjadi otak di balik operasi pabrik sabu rumahan di Desa Ketanireng, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Mengejutkan, IW ternyata merupakan istri siri dari SW alias BB, seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang mengendalikan operasi dari balik jeruji besi.
IW dibantu oleh dua orang lainnya, NK (40) dan MS (37), yang berperan sebagai pengawas dan peracik sabu. Ketiganya diamankan oleh Satnarkoba Polres Malang setelah tertangkap basah memproduksi sabu di rumah kontrakan mereka.
Penangkapan ini bermula dari penangkapan seorang pengedar sabu di Kabupaten Malang. Pengembangan kasus ini kemudian mengarah ke IW dan komplotannya.
"Alhamdulillah tersangka kooperatif dan menunjukkan rumah di sini. Jadi rumah pertama di Pandaan itu lokasi penangkapan dua tersangka, tapi tidak ada barang bukti, produksinya di Desa Ketanireng, Prigen," ungkap Kasatnarkoba Polres Malang AKP Aditya Permana, Senin (22/4/2024).
Pabrik rumahan ini terbilang kecil, namun mereka berhasil memproduksi sabu dalam jumlah yang cukup signifikan. Dari pengakuan mereka, mereka telah melakukan lima kali produksi, empat di antaranya merupakan uji coba, dan sekali produksi berhasil yang kemudian diedarkan oleh MZL, yang ditangkap di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
"Kapasitas produksinya tidak pasti, tidak ada kepastian. Pengakuan mereka sedikit-sedikit, 15 (gram), 20 (gram), 30 (gram), sampai dirasa bagus. Karena masih mencoba. Jadi tidak tidak langsung banyak, karena masih uji coba, sampai barangnya dirasa bagus, baru yang terakhir diedarkan," jelas Aditya.
IW dibantu oleh dua orang lainnya, NK (40) dan MS (37), yang berperan sebagai pengawas dan peracik sabu. Ketiganya diamankan oleh Satnarkoba Polres Malang setelah tertangkap basah memproduksi sabu di rumah kontrakan mereka.
Penangkapan ini bermula dari penangkapan seorang pengedar sabu di Kabupaten Malang. Pengembangan kasus ini kemudian mengarah ke IW dan komplotannya.
"Alhamdulillah tersangka kooperatif dan menunjukkan rumah di sini. Jadi rumah pertama di Pandaan itu lokasi penangkapan dua tersangka, tapi tidak ada barang bukti, produksinya di Desa Ketanireng, Prigen," ungkap Kasatnarkoba Polres Malang AKP Aditya Permana, Senin (22/4/2024).
Pabrik rumahan ini terbilang kecil, namun mereka berhasil memproduksi sabu dalam jumlah yang cukup signifikan. Dari pengakuan mereka, mereka telah melakukan lima kali produksi, empat di antaranya merupakan uji coba, dan sekali produksi berhasil yang kemudian diedarkan oleh MZL, yang ditangkap di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
"Kapasitas produksinya tidak pasti, tidak ada kepastian. Pengakuan mereka sedikit-sedikit, 15 (gram), 20 (gram), 30 (gram), sampai dirasa bagus. Karena masih mencoba. Jadi tidak tidak langsung banyak, karena masih uji coba, sampai barangnya dirasa bagus, baru yang terakhir diedarkan," jelas Aditya.
(hri)
Lihat Juga :
