Gempa Bumi M6,5 di Maluku Utara, BMKG: Akibat Deformasi Kerak Bumi
loading...
A
A
A
MALUKU UTARA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan kekuatan M6,5 mengguncang Tobelo, Maluku Utara, Selasa (9/4/2024) pukul 16.48.01 WIB.
Analisis BMKG , gempa bumi berada laut pada jarak 94 Km arah Barat Laut Pulau Doi, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 27 km. Hasil analisis menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,4.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat deformasi batuan dalam kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust). Daryono mengatakan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 17.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). “Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya.
Masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” lanjut Daryono.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Morotai Selatan dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Halmahera Barat dan Sofifi dengan skala intensitas III- IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian di daerah Manado dan Kota Ternate dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Halmahera Tengah dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Analisis BMKG , gempa bumi berada laut pada jarak 94 Km arah Barat Laut Pulau Doi, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 27 km. Hasil analisis menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,4.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat deformasi batuan dalam kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust). Daryono mengatakan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 17.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). “Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya.
Masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” lanjut Daryono.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Morotai Selatan dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Halmahera Barat dan Sofifi dengan skala intensitas III- IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian di daerah Manado dan Kota Ternate dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Halmahera Tengah dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah).
(wib)