Alasan Indonesia 'Akrab' dengan Gempa Bumi
loading...
A
A
A
JAKARTA - 2 gempa berkekuatan di atas 6 SR mengguncang dua wilayah di Indonesia awal tahun 2021. Masing-masing Sulawesi Barat (Sulbar) 6,2 SR 15 Januari lalu, kemudian Sulawesi Utara (Sulut) 7,1 SR 21 Januari.
Namun, selama 30 hari terakhir, volcanodiscovery.com (situs khusus tentang volkanologi di dunia) mencatat, Indonesia telah diguncang oleh 1 gempa berkekuatan 7,0 SR, 3 gempa antara 6,0 dan 7,0 SR, 23 gempa antara 5,0 dan 6,0 SR, 142 gempa 4,0 dan 5,0 SR, 378 gempa antara 3,0 dan 4,0 SR, dan 251 gempa antara 2,0 dan 3,0 SR. Ada juga 14 gempa di bawah skala 2,0 yang biasanya tidak dirasakan orang.
Pertanyaannya, kenapa bencana alam yang tak bisa diprediksi ini begitu sering "menyapa" Indonesia?
CNN melaporkan, Indonesia rawan gempa karena berada di Cincin Api, busur gunung berapi dan garis patahan di cekungan Samudera Pasifik. Daerah yang berbentuk seperti sepatu membentang sepanjang 40.000 kilometer (25.000 mil) dan merupakan tempat sebagian besar gempa bumi dunia terjadi.
Salah satu zona yang paling aktif secara seismik di planet ini, membentang dari Jepang dan Indonesia di satu sisi Pasifik hingga California dan Amerika Selatan di sisi lainnya.
"Lempeng tektonik dan Cincin Api adalah alasan utama mengapa Indonesia mengalami begitu banyak gempa bumi dan letusan gunung berapi," kata ahli meteorologi CNN, Allison Chinchar.
"Bumi di bawah mereka terus berubah dan terus bergerak," katanya lagi.
Dalam 30 hari terakhir, gempa terbesar berkekuatan 7,0 SR terjadi di Laut Filipina, 43 km timur laut Pulau Magupung, Indonesia, pada 21 Januari 2021. Lalu gempa terakhir berkekuatan 2,5 SR terjadi pada 23 Januari di 8,5 km tenggara Parapat, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Namun, selama 30 hari terakhir, volcanodiscovery.com (situs khusus tentang volkanologi di dunia) mencatat, Indonesia telah diguncang oleh 1 gempa berkekuatan 7,0 SR, 3 gempa antara 6,0 dan 7,0 SR, 23 gempa antara 5,0 dan 6,0 SR, 142 gempa 4,0 dan 5,0 SR, 378 gempa antara 3,0 dan 4,0 SR, dan 251 gempa antara 2,0 dan 3,0 SR. Ada juga 14 gempa di bawah skala 2,0 yang biasanya tidak dirasakan orang.
Pertanyaannya, kenapa bencana alam yang tak bisa diprediksi ini begitu sering "menyapa" Indonesia?
CNN melaporkan, Indonesia rawan gempa karena berada di Cincin Api, busur gunung berapi dan garis patahan di cekungan Samudera Pasifik. Daerah yang berbentuk seperti sepatu membentang sepanjang 40.000 kilometer (25.000 mil) dan merupakan tempat sebagian besar gempa bumi dunia terjadi.
Salah satu zona yang paling aktif secara seismik di planet ini, membentang dari Jepang dan Indonesia di satu sisi Pasifik hingga California dan Amerika Selatan di sisi lainnya.
"Lempeng tektonik dan Cincin Api adalah alasan utama mengapa Indonesia mengalami begitu banyak gempa bumi dan letusan gunung berapi," kata ahli meteorologi CNN, Allison Chinchar.
"Bumi di bawah mereka terus berubah dan terus bergerak," katanya lagi.
Dalam 30 hari terakhir, gempa terbesar berkekuatan 7,0 SR terjadi di Laut Filipina, 43 km timur laut Pulau Magupung, Indonesia, pada 21 Januari 2021. Lalu gempa terakhir berkekuatan 2,5 SR terjadi pada 23 Januari di 8,5 km tenggara Parapat, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
(luq)