Siang Ini, Gunung Merapi Luncurkan Wedus Gembel Sejauh 1,1 Km

Sabtu, 06 April 2024 - 13:24 WIB
loading...
Siang Ini, Gunung Merapi Luncurkan Wedus Gembel Sejauh 1,1 Km
Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran sejauh 1.100 meter. Foto/Istimewa
A A A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu (6/4/2024), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) menyebut telah terjadi guguran awan panas sejauh 1.100 meter

BPPTKG menulis terjadi Awan Panas Guguran di Gunung Merapi tanggal 6 April 2024. Awan panas yang terjadi pada pukul 10.26 WIB dengan Amplitudo maximal 25 mm, estimasi jarak luncur maksimal 1100 meter ke Barat Daya atau ke Kali Bebeng di mana arah angin ke Timur.

”Visual Gunung Merapi cerah. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” kata BPPTKG.



BPPTKG menyebut sepanjang Jumat din ihari hingga tadi pagi, aktivitas kegempaan meliputi 14 kali gempa Guguran dengan Amplitudo: 3-13 mm berdurasi 22-145.9 detik. 30 kali Gempa Hybrid/Fase Banyak dengan Amplitudo: 2-11 mm, S-P : 0.3-0.6 detik, Durasi 4.36-8.88 detik.

6 kali gempa vulkanik Dangkal dengan Amplitudo: 29-80 mm, Durasi 8.6-22.6 detik dan 2 kali gempa tektonik Jauh dengan Amplitudo: 4 mm, S-P: 22.14-31.53 detik berdurasi: 68.04-88.8 detik.Teramati 2 kali guguran lava ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.400 meter.

”Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III atau Siaga,” tambahnya.



BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. ”Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” ujar dia.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3565 seconds (0.1#10.140)