Kerap Kumpulkan Massa, 2 Paslon Bupati di Luwu Timur Disoroti
loading...
A
A
A
LUWU TIMUR - Aktivitas dua pasangan calon bupati dan wakil bupati di Luwu Timur disoroti sejumlah aktivis, karena kerap mengadakan pertemuan dengan mengumpulkan massa dengan jumlah yang besar.
Padahal, Luwu Timur masuk dalam pemetaan zona merah COVID-19 , sehingga aktivitas pengumpulan massa dengan jumlah banyak ditakutkan akan terjadi klaster baru.
Baca Juga: Parpol Diharap Beri Contoh yang Baik saat Pilkada di Lutim
Apalagi baru - baru ini dua bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di Luwu Timur Thorig Husler-Budiman maupun Irwan Bachri Syam-Andi Muh Rio Patiwiri (IBAS-RIO) mengumpulkan jumlah massa banyak, sehingga mendapat sorotan.
Galang Saputra, Pengurus Pusat Himpunam Mahasiswa Luwu Timur (HAM-Lutim) Batara Guru mengatakan kedua tim pemenangan kedua balon melakukan aktivitas yang libatkan banyak orang.
Kegiatan tersebut, kata Galang, terlihat tidak mematuhi imbauan untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
"Tindakan ini sangat disayangkan mengingat sudah beberapa bulan kita dilanda bencana non alam Covid-19 ," kata dia.
Meski begitu, kata Galang, meski aktivitas yang sempat dihentikan karena COVID-19 kini sudah mulai diaktifkan seperti semula. Namun kata dia harus menerapkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus.
Namun di sisi lain, Galang menilai, ada aktivitas yang mendasar, tetapi belum bisa dijalan, seperti belajar langsung di sekolah.
Imbasnya siswa harus belajar dari rumah dan harus diperhadapkan dengan beberapa masalah yang sangat menghambat proses pembelajaran seperti kuota internet, jaringan.
"Sampai orang tua siswa yang harus kelabakan sebab harus melakukan pekerjaan ekstra mengurus keperluan rumah tangga dan meluangkan waktu untuk mengajari anaknya," tuturnya.
Harusnya kata Galang, hal ini menjadi perhatian penting para bakal calon pemimpin daerah ini agar menjadi salah satu tolok ukur kelayakan dalam menjadi pemimpin.
Bukan malah ikut terhanyut dalam eforia sampai-sampai tidak menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan politik.
Baca Juga: Ketua FKUB Lutim Keberatan Dijadikan Penasehat di Tim Thoriq Husler-Budiman
Dimana lanjut dia, hal itu berpotensi besar menjadi tempat menyebarnya virus dan membuat pandemi ini lebih lama lagi melanda masyarakat dan proses pembelajaran dari rumah pun harus lebih lama lagi.
Sebagai informasi, per hari ini, kasus positif mencapai 876 orang dan sembuh sudah 828 orang. Dimana sudah dua pasien positif yang meninggal dunia. Untuk status PDP sudah lima orang meninggal.
Padahal, Luwu Timur masuk dalam pemetaan zona merah COVID-19 , sehingga aktivitas pengumpulan massa dengan jumlah banyak ditakutkan akan terjadi klaster baru.
Baca Juga: Parpol Diharap Beri Contoh yang Baik saat Pilkada di Lutim
Apalagi baru - baru ini dua bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di Luwu Timur Thorig Husler-Budiman maupun Irwan Bachri Syam-Andi Muh Rio Patiwiri (IBAS-RIO) mengumpulkan jumlah massa banyak, sehingga mendapat sorotan.
Galang Saputra, Pengurus Pusat Himpunam Mahasiswa Luwu Timur (HAM-Lutim) Batara Guru mengatakan kedua tim pemenangan kedua balon melakukan aktivitas yang libatkan banyak orang.
Kegiatan tersebut, kata Galang, terlihat tidak mematuhi imbauan untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
"Tindakan ini sangat disayangkan mengingat sudah beberapa bulan kita dilanda bencana non alam Covid-19 ," kata dia.
Meski begitu, kata Galang, meski aktivitas yang sempat dihentikan karena COVID-19 kini sudah mulai diaktifkan seperti semula. Namun kata dia harus menerapkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus.
Namun di sisi lain, Galang menilai, ada aktivitas yang mendasar, tetapi belum bisa dijalan, seperti belajar langsung di sekolah.
Imbasnya siswa harus belajar dari rumah dan harus diperhadapkan dengan beberapa masalah yang sangat menghambat proses pembelajaran seperti kuota internet, jaringan.
"Sampai orang tua siswa yang harus kelabakan sebab harus melakukan pekerjaan ekstra mengurus keperluan rumah tangga dan meluangkan waktu untuk mengajari anaknya," tuturnya.
Harusnya kata Galang, hal ini menjadi perhatian penting para bakal calon pemimpin daerah ini agar menjadi salah satu tolok ukur kelayakan dalam menjadi pemimpin.
Bukan malah ikut terhanyut dalam eforia sampai-sampai tidak menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan politik.
Baca Juga: Ketua FKUB Lutim Keberatan Dijadikan Penasehat di Tim Thoriq Husler-Budiman
Dimana lanjut dia, hal itu berpotensi besar menjadi tempat menyebarnya virus dan membuat pandemi ini lebih lama lagi melanda masyarakat dan proses pembelajaran dari rumah pun harus lebih lama lagi.
Sebagai informasi, per hari ini, kasus positif mencapai 876 orang dan sembuh sudah 828 orang. Dimana sudah dua pasien positif yang meninggal dunia. Untuk status PDP sudah lima orang meninggal.
(agn)