8 Kerajaan Islam di Indonesia, dari Samudera Pasai hingga Mataram Islam

Sabtu, 23 Maret 2024 - 09:00 WIB
loading...
8 Kerajaan Islam di...
Kerajaan Islam sempat menguasai nusantara antara abad ke-12 sampai dengan abad ke-13. Foto/IST
A A A
Kerajaan Islam sempat menguasai nusantara antara abad ke-12 sampai dengan abad ke-13. Sepanjang tahun-tahun tersebut, muncul sejumlah kerajaan atau kesultanan Islam besar yang berkuasa.

Masuknya ajaran Islam di Indonesia sendiri sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Namun satu hal yang pasti mengapa kala itu Islam mudah diterima oleh masyarakat, adalah karena ajaran ini dianggap lebih baik dari ajaran sebelumnya.

Dilansir dari jurnal “Jejak Perkembangan Islam pada Kerajaan Islam di Indonesia”, Agama Islam dipandang oleh rakyat yang semua menganut agama Hindu lebih baik karena tidak mengenal kasta, Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat.



Islam masuk ke Indonesia tidak datang secara masif dan langsung melainkan secara sedikit demi sedikit. Dalam proses penyebarannya pedagang muslim melakukannya dengan baik dan berbaur dengan masyarakat.

Dari hasil proses islamisasi ini memunculkan kerajaan-kerajaan bernuansa islam di tanah air.

Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia

1. Kerajaan Samudera Pasai (1267-1521)

Kerajaan Samudera pasai pertama kali didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh atau yang dikenal dengan nama Meurah Silu. Kerajaan Samudera Pasai pertama kali didirikan pada tahun 1267.

Kerajaan Samudera Pasai menjadi salah satu kerajaan islam tersukses di Nusantara. Sebab, Samudera Pasai menjadi salah satu pusat perdagangan rempah-rempah. Samudera Pasai didatangi oleh para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, India, bahkan sampai Tiongkok.

Pada akhirnya Kerajaan Samudera Pasai runtuh pada 1521 karena adanya konflik internal yaitu perebutan kekuasaan dan juga perang saudara. Selain itu, mereka juga diserang oleh Portugis.

2. Kesultanan Perlak (840-1292)

Kerajaan Perlak atau yang dikenal juga dengan Kesultanan Peureulak adalah kerajaan islam di Indonesia yang didirikan pada 840 masehi. Kerajaan Perlak ini terletak di daerah Peureulak, Aceh Timur.

Kerajaan Perlak yang pertama kali dipimpin oleh Alaidin Sayyid Maulana Aziz Syah. Kerajaan Perlak berdiri cukup lama, yaitu dari periode 840 masehi hingga 1292.

Pada akhir masa kejayaannya, Kerajaan Perlak dipimpin oleh Muhammad Amir Syah yang merupakan mertua dari sosok penting di Kerajaan Samudera Pasai, yaitu Malik Saleh.

3. Kerajaan Ternate (1257)

Kerajaan Ternate atau yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Gapi. Sesuai dengan namanya, kerajaan ini terletak di wilayah Ternate, Maluku Utara. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh Sultan Marhum pada tahun 1257.

Kerajaan Ternate yang bertumpu pada perdagangan rempah-rempah sebagai mata pencaharian ini juga menjadi kerajaan tersukses pada masa itu. Di bawah kekuasaan Sultan Baabullah kerajaan ini berhasil mencapai masa keemasannya.

4. Kesultanan Malaka (1405-1511)

Kesultanan Malaka adalah kerajaan islam Melayu yang terletak di Malaka. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1405 oleh seorang bernama Parameswara.

Kerajaan Malaka terakhir kali dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah. Kerajaan ini lantas runtuh karena mendapatkan serangan dari Portugis pada 1511. Penyerangan Portugis terhadap Kerajaan Malaka ini lantas menjadi awal mula serangan militer dari Eropa ke Nusantara.

5. Kerajaan Gowa (1300-1945)

Kerajaan Gowa pertama berdiri sekitar tahun 1300 di wilayah Sulawesi Selatan. Kerajaan ini juga menjadi salah satu kerajaan yang memiliki perkembangan yang pesat, terutama saat bergabung dengan Kerajaan Tallo pada abad ke-16.

Letak dari Kerajaan Gowa ini terbilang cukup strategis, karena berada di wilayah jalur pelayaran. Masa kejayaan dari kerajaan Gowa terjadi ketika dipimpin oleh cucu dari Sultan Alauddin, yaitu Sultan Hasanuddin.

6. Kerajaan Demak (1478-1554)

Kerajaan Demak merupakan kerajaan islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada 1478 saat Kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan dan dipimpin oleh Raden Patah. Selain pertama di Pulau Jawa, kerajaan ini juga menjadi salah satu kerajaan terbesar di Pulau Jawa.

Raja-raja dari Kerajaan Demak yang paling tersohor adalah Raden Patah, Pati Unus, Sultan Trenggono, Sunan Prawoto, dan Arya Penangsang.

Kerajaan Demak akhirnya runtuh karena adanya perang saudara yang dilakukan oleh Sultan Trenggono dan Pangeran Surowiyoto. Akhirnya, kerajaan ini benar-benar runtuh setelah pemberontakan Jaka Tingkir.

7. Kerajaan Islam Banten (1526-1813)

Kerajaan Islam Banten didirikan oleh Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan putra dari pimpinan Kerajaan Islam Cirebon, Sunan Gunung Jati pada 1526. Kerajaan ini juga menjadi salah satu kerajaan yang melawan VOC yang melakukan monopoli perdagangan.

Runtuhnya kerajaan ini juga dipicu karena adanya perang saudara yang dilakukan oleh anak dari Sultan Ageng Tirtayasa yang ingin merebut jabatan ayahnya.

8. Kerajaan Mataram Islam (1588-1680)

Kerajaan Mataram Islam berdiri pada 1588 di wilayah Kotagede Yogyakarta. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh dua tokoh, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Sela.

Raja pertama dari Kerajaan Mataram Islam adalah Raden Mas Sutawijaya alias Panembahan Senapati yang merupakan putra dari Ki Ageng Pemanahan.

Kerajaan Mataram Islam mengalami masa kejayaan saat dipimpin oleh Sultan Agung. Ketika itu, Sultan Agung berhasil menguasai nyaris seluruh tanah Jawa dan juga membantu perlawanan terhadap VOC bersama kerajaan Banten dan Cirebon.

Keruntuhan dari Kerajaan Mataram terjadi karena konflik internal yang menyebabkan terjadinya pembagian wilayah kekuasaan. Saat ini wilayah kekuasaan itu diketahui sebagai Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)