Awas! Makanan Berformalin dan Pakai Pewarna Tekstil Ditemukan di Banyumas
loading...
A
A
A
Sementara sejumlah pedagang mengaku terbantu dengan adanya razia ini agar masyarakat menjadi aman dalam membeli makanan.
“Kami hanya di kirimi makanan dari distributor jadi nggak tau kalau ini berbahaya, namun kami jadi tahu dan terbantu setelah ada pemeriksaan dari petugas. Ini akan membuat masyarakat aman dan tenang saat belanja ke kios kami,” ujar Mino, pedagang di Pasar Manis.
Sementara Kepala Loka BPOM Banyumas, Winanto menyatakan, pihaknya telah menemukan zat berbahaya.
“Jumlah sampel yang kita ambil 21 makanan, ditemukan 5 sampel yang posotif mengandung bahan berbahaya, 3 sampel positif formalin dan 2 sampel teri nasi dan cumi, dan 2 sampel mengandung zat pewarna kain rodamin B untuk arumanis dan kerupuk borak tidak ditemukan, akan menyebabkan kerusakan liver,ginjal dan penyakit yang lain,” ujar Winanto.
Sidak terhadap makanan sendiri akan terus dilakukan petugas BPOM hingga awal Lebaran nanti. Hal ini dilakukan,untuk memberikan rasa aman kepada konsumen saat membeli makanan selama bulan Ramadan.
“Kami hanya di kirimi makanan dari distributor jadi nggak tau kalau ini berbahaya, namun kami jadi tahu dan terbantu setelah ada pemeriksaan dari petugas. Ini akan membuat masyarakat aman dan tenang saat belanja ke kios kami,” ujar Mino, pedagang di Pasar Manis.
Sementara Kepala Loka BPOM Banyumas, Winanto menyatakan, pihaknya telah menemukan zat berbahaya.
“Jumlah sampel yang kita ambil 21 makanan, ditemukan 5 sampel yang posotif mengandung bahan berbahaya, 3 sampel positif formalin dan 2 sampel teri nasi dan cumi, dan 2 sampel mengandung zat pewarna kain rodamin B untuk arumanis dan kerupuk borak tidak ditemukan, akan menyebabkan kerusakan liver,ginjal dan penyakit yang lain,” ujar Winanto.
Sidak terhadap makanan sendiri akan terus dilakukan petugas BPOM hingga awal Lebaran nanti. Hal ini dilakukan,untuk memberikan rasa aman kepada konsumen saat membeli makanan selama bulan Ramadan.
(shf)