Banjir di Muarojambi Meluas, Ratusan Rumah Terendam

Minggu, 17 Maret 2024 - 09:39 WIB
loading...
Banjir di Muarojambi Meluas, Ratusan Rumah Terendam
Banjir di Desa Pulau Kayu Aro, Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Jambi, semakin meluas. Foto/Azhari Sultan Jambi/MPI
A A A
MUAROJAMBI - Banjir di Desa Pulau Kayu Aro, Sekernan, Kabupaten Muarojambi , Jambi, semakin meluas. Ini merupakan kali keempat banjir terjadi dalam tiga bulan terakhir.

Ratusan rumah warga kembali terendam akibat meluapnya air Sungai Batanghari. Banjir ini membuat warga kesulitan beraktivitas dan bercocok tanam.

Yuni, salah seorang warga, mengatakan bahwa banjir ini sudah keempat kalinya terjadi sejak 3 bulan terakhir.

"Banjir ini sudah 4 kalinya terjadi, tingginya hampir sepinggang," ujarnya, Minggu (17/3/2024).



Yuni mengaku kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari karena pakaiannya basah terus.

"Susah untuk beraktivitas, pakaian basah terus. Sedangkan sawah sudah terendam, berkebun juga susah," tuturnya.

Yuni berharap pemerintah daerah memberikan perhatian kepada warga yang terdampak banjir.

Ketua Dewan Rakyat Jambi (DRJ), Usman Ermulan, mencatat bahwa banjir di Jambi sudah berlangsung sekitar 3 bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda surut.

Pemerintah daerah, menurut Usman, belum memberikan solusi tepat terhadap persoalan banjir di Provinsi Jambi.

Bahkan di salah satu wilayah di Kabupaten Muarojambi terdapat jalan putus akibat meluapnya debit Sungai Batanghari.

"Ini sangat luar biasa, dulunya ada (banjir) tidak separah ini sudah ada 3 bulan terjadi," ungkap Usman Ermulan.

Usman menambahkan, akibat banjir yang cukup lama tersebut masyarakat kesulitan mencari nafkah sehari-hari.

"Masyarakat makan apa, tidak cukup untuk bantuan dari pemerintah lagi," tutur Usman.

Dia juga menuturkan bahwa banjir ini mengganggu umat Islam yang sedang menjalani ibadah puasa.

"Bahkan ada daerah di Jambi ini ada jalan terputus gara-gara banjir ini. Jadi harus dipikirkan oleh pemimpin Jambi," imbuhnya.

Usman mendesak bupati dan gubernur Jambi untuk berkoordinasi mencari solusi.

"Mungkin penyebabnya adalah di muara terjadi pendangkalan. Seharusnya program normalisasi harus diperjuangkan kembali," ucapnya.

Usman juga menyebutkan, perlu adanya surat khusus dari Gubernur Jambi.

"Gubernur lapor dong ke Menteri Perhubungan minta tolong. Masak gubernur tidak bisa melapor ke Menteri Perhubungan," ujarnya.

Dia meminta pihak pemerintah daerah yang terdampak banjir di wilayah Batanghari dan Muarojambi Jambi untuk melapor ke gubernur untuk dibicarakan.

"Saat ini masyarakat Jambi lagi menghadapi banjir ini, tarawih dalam keadaan banjir, mau bercocok tanam juga susah," tegas mantan Anggota DPR RI tersebut.

Disamping mencari solusi jangka panjang, Usman juga meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan kebutuhan bahan pangan dan air bersih untuk warga yang wilayahnya terendam banjir.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1555 seconds (0.1#10.140)