Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Breaking News: Gempa Bumi Magnitudo 4,1 Guncang Labuan Bajo NTT
loading...
Gempa berkekuatan Magnitudo 4,1 mengguncang Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Foto/SINDOnews
A
A
A
MANGGARAI BARAT - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 4,1 mengguncang Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (16/3/2024) pukul 07.49.44 WITA.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, pusat gempa terpantau di 28 kilometer Timur Laut Labuan Bajo, pada kedalaman 16 kilometer.
Koordinat gempa ini berada pada 8,24 derajat Lintang Selatan (LS) dan 119,90 derajat Bujur Timur (BT). Informasi ini disampaikan melalui akun X (Twitter) resmi BMKG, Sabtu (16/3/2024).
“#Gempa Mag:4.1, 16-Mar-2024 07:49:44WIB, Lok:8.24LS, 119.90BT (28 km TimurLaut LABUANBAJO-NTT), Kedlmn:16 Km #BMKG,” demikian dikutip dari akun X @infoBMKG.
Pihak BMKG sendiri belum menginformasikan secara detail penyebab dan dampak kerusakan ataupun kerugian yang timbul akibat guncangan gempa ini.
“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujar BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, pusat gempa terpantau di 28 kilometer Timur Laut Labuan Bajo, pada kedalaman 16 kilometer.
Koordinat gempa ini berada pada 8,24 derajat Lintang Selatan (LS) dan 119,90 derajat Bujur Timur (BT). Informasi ini disampaikan melalui akun X (Twitter) resmi BMKG, Sabtu (16/3/2024).
Baca Juga
“#Gempa Mag:4.1, 16-Mar-2024 07:49:44WIB, Lok:8.24LS, 119.90BT (28 km TimurLaut LABUANBAJO-NTT), Kedlmn:16 Km #BMKG,” demikian dikutip dari akun X @infoBMKG.
Pihak BMKG sendiri belum menginformasikan secara detail penyebab dan dampak kerusakan ataupun kerugian yang timbul akibat guncangan gempa ini.
“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujar BMKG.
(ams)
Explore More