Banjir Terjang 6 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
loading...
A
A
A
SEMARANG - Hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak Rabu (13/3/2024) mengakibatkan 6 kabupaten/kota di Jawa Tengah terendam banjir . Kota Semarang jadi salah satu wilayah terdampak banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng menyebutkan, kota/kabupaten yang terendam banjir, adalah Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Demak, Pati dan Kudus.
Di Kota Semarang banjir tersebar di 11 titik. Banjir merendam rumah warga, sekolah, tempat usaha, pertokoan, jalan pantura hingga jalur kereta api.
Di Kabupaten Pekalongan, banjir bandang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Dua warga meninggal dunia hanyut, puluhan rumah dan sejumlah fasilitas umum rusak. Tercatat 61 orang di sana mengungsi.
Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, sudah melakukan evakuasi korban banjir di sejumlah daerah. Pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota sudah menyiapkan sejumlah personel maupun peralatan untuk evakuasi warga.
“Jadi SOP pertama kita adalah penyelamatan. Ini menjadi upaya utama dalam penyelamatan masyarakat. Bukan bicara harta benda, itu ditinggal dulu. Masyarakat harus aman dulu,” kata Bergas pada keterangan pers Pemprov Jateng, Kamis (14/3/2024) sore.
Selain melakukan evakuasi, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota juga menyediakan tempat pengungsian, mensiagakan pompa air portable, mendirikan dapur umum, dan distribusi logistik. Personel BPBD juga kerja bakti dengan warga membersihkan puing-puing setelah banjir bandang.
“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pengeloalaan Sumber Daya Air (PSDA) untuk penanganan kondisi sungai,” kata Bergas.
Untuk banjir yang ada di Kota Semarang, BPBD Jateng telah mendistribusikan bantuan berupa 300 kg beras, 1.200 bungkus mi instan, 384 air mineral, 200 kaleng sarden, 96 liter minyak goreng, 40 bungkus makanan siap saji, 48 kg gula pasir, 200 pak teh celup, dan 264 bungkus kopi bubuk.
Bergas mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan, banjir yang terjadi di sejumlah daerah sudah banyak yang surut, walaupun di beberapa titik masih ada genangan.
Bergas mengimbau, warga yang berada di daerah yang rawan bencana banjir dan longsor tetap waspada, mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih memungkinkan terjadi.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur menyebut pihaknya menggerakkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke sejumlah lokasi bencana. Logististik itu sudah disitribusikan ke daerah-daerah yang terkenda dampak banjir, seperti daerah Kaligawe, Tlogosari, Kota Semarang.
“Kami juga sudah mendistribusikan bantuan logistik makanan ke sejumlah tempat pengungsian, di antaranya beras, minyak goreng, sarden, dan sebagainya,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng menyebutkan, kota/kabupaten yang terendam banjir, adalah Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Demak, Pati dan Kudus.
Di Kota Semarang banjir tersebar di 11 titik. Banjir merendam rumah warga, sekolah, tempat usaha, pertokoan, jalan pantura hingga jalur kereta api.
Di Kabupaten Pekalongan, banjir bandang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Dua warga meninggal dunia hanyut, puluhan rumah dan sejumlah fasilitas umum rusak. Tercatat 61 orang di sana mengungsi.
Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, sudah melakukan evakuasi korban banjir di sejumlah daerah. Pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota sudah menyiapkan sejumlah personel maupun peralatan untuk evakuasi warga.
“Jadi SOP pertama kita adalah penyelamatan. Ini menjadi upaya utama dalam penyelamatan masyarakat. Bukan bicara harta benda, itu ditinggal dulu. Masyarakat harus aman dulu,” kata Bergas pada keterangan pers Pemprov Jateng, Kamis (14/3/2024) sore.
Selain melakukan evakuasi, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota juga menyediakan tempat pengungsian, mensiagakan pompa air portable, mendirikan dapur umum, dan distribusi logistik. Personel BPBD juga kerja bakti dengan warga membersihkan puing-puing setelah banjir bandang.
“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pengeloalaan Sumber Daya Air (PSDA) untuk penanganan kondisi sungai,” kata Bergas.
Untuk banjir yang ada di Kota Semarang, BPBD Jateng telah mendistribusikan bantuan berupa 300 kg beras, 1.200 bungkus mi instan, 384 air mineral, 200 kaleng sarden, 96 liter minyak goreng, 40 bungkus makanan siap saji, 48 kg gula pasir, 200 pak teh celup, dan 264 bungkus kopi bubuk.
Bergas mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan, banjir yang terjadi di sejumlah daerah sudah banyak yang surut, walaupun di beberapa titik masih ada genangan.
Bergas mengimbau, warga yang berada di daerah yang rawan bencana banjir dan longsor tetap waspada, mengingat potensi hujan dengan intensitas tinggi masih memungkinkan terjadi.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur menyebut pihaknya menggerakkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke sejumlah lokasi bencana. Logististik itu sudah disitribusikan ke daerah-daerah yang terkenda dampak banjir, seperti daerah Kaligawe, Tlogosari, Kota Semarang.
“Kami juga sudah mendistribusikan bantuan logistik makanan ke sejumlah tempat pengungsian, di antaranya beras, minyak goreng, sarden, dan sebagainya,” katanya.
(wib)