5 Penyebab Keruntuhan Majapahit, Kepergian Tokoh Penting hingga Munculnya Pengaruh Islam

Kamis, 14 Maret 2024 - 16:21 WIB
loading...
5 Penyebab Keruntuhan Majapahit, Kepergian Tokoh Penting hingga Munculnya Pengaruh Islam
Potret kemegahan Istana Kerajaan Majapahit di Trowulan hasil pecintraan artificial intelligence (AI). Foto/@ainusantara
A A A
Sejumlah penyebab keruntuhan Kerajaan Majapahit menarik diketahui. Di antaranya berkaitan dengan kepergian tokoh penting dan kemunculan kerajaan Islam di Pulau Jawa.

Pada riwayatnya, Majapahit tercatat sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah eksis di Nusantara.



Berpusat di Jawa Timur, kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya yang sekaligus menjadi raja pertamanya.

Setelah sempat mendapat masa kejayaan di era pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit mulai melemah dan memunculkan tanda-tanda kemunduran.

Pada akhirnya, kerajaan besar ini juga harus runtuh karena sejumlah faktor.

Lantas, apa saja penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit ini? Simak ulasannya berikut sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (12/3/2024).

Penyebab Keruntuhan Kerajaan Majapahit

1. Kepergian Hayam Wuruk dan Gajah Mada


Era kejayaan Kerajaan Majapahit tak bisa dilepaskan dari dua sosok tokoh besar, yakni Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Di satu sisi, Hayam Wuruk menjadi raja, sedangkan Gajah Mada berperan sebagai mahapatih.


Setelah meraih kejayaan yang gemilang, sinar dari Kerajaan Majapahit meredup. Setelah kepergian Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit memang memiliki pengganti, baik sebagai raja ataupun patih.

Kendati begitu, para pengganti pemegang jabatan penting di Majapahit itu dianggap kurang cakap dalam menjalankan pemerintahan. Alhasil, posisi kerajaan pun mengalami kemunduran.

2. Perebutan Takhta Kerajaan


Jika dicermati, faktor perebutan takhta cukup sering menjadi penyebab keruntuhan sebuah kerajaan. Hal ini juga berlaku untuk Majapahit.

Pasca kematian Hayam Wuruk, terjadi gejolak internal di kerajaan yang berkaitan dengan perebutan kekuasaan. Dalam hal ini, para keturunan atau keluarga Hayam Wuruk saling berebut kekuasaan hingga pada akhirnya memunculkan sebuah perang saudara.

3. Perang Saudara


Perebutan kekuasaan pasca Hayam Wuruk melibatkan Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana. Di satu sisi, Wikramawardhana adalah menantu Hayam Wuruk, sementara Bhre Wirabumi termasuk salah satu keturunannya.

Pada akhirnya, peperangan dipilih sebagai jalan keluar mencari penguasa baru. Perang saudara ini lebih dikenal sebagai Perang Paregreg dan terjadi antara 1404 hingga 1406.

Hasil peperangan membuat pihak Bhre Wirabumi kalah. Kendati begitu, peperangan yang terjadi telah membuat kejayaan Majapahit semakin merosot.

4. Menguatnya Pengaruh Islam


Sekitar abad ke-15, pengaruh Islam berkembang pesat di Pulau Jawa. Menariknya, momen tersebut juga menjadi salah satu titik keterpurukan Kerajaan Majapahit.

Perkembangan Islam di Pulau Jawa ditandai dengan munculnya komunitas-komunitas baru seperti di Demak hingga Semarang.

Selain membawa ajaran yang berbeda dari agama-agama sebelumnya, keberadaan Islam juga mulai memengaruhi cara pandang masyarakat sehingga secara tidak langsung berpengaruh pula terhadap keruntuhan Majapahit.

5. Kemunculan Kerajaan Islam


Pada era menjelang keruntuhannya, Majapahit tak hanya dilanda perang saudara atau pemberontakan dari wilayah-wilayah kekuasaannya yang ingin merdeka. Satu ancaman lain datang dari kerajaan-kerajaan Islam.

Contohnya adalah Kerajaan Demak. Dipimpin Raden Patah, mereka pun mulai memperluas wilayahnya, termasuk menginvasi kekuasaan Majapahit di Jawa.

Terlepas dari riwayat kejayaan yang pernah dicatatkannya, serangan-serangan kerajaan Islam ini semakin melemahkan Majapahit.

Demikianlah ulasan mengenai deretan penyebab keruntuhan Kerajaan Majapahit. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)