Jutaan Ikan Mas dan Nila Mendadak Mati di Perairan Danau Toba
A
A
A
SAMOSIR - Sekitar jutaan ikan dalam keramba di Perairan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) mendadak mati. Namun hingga kini belum diketahui penyebab kematian jutaan ikan tersebut.
Informasi yang dihimpun, ikan-ikan dalam keramba yang dikelola petani di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir itu mulai terlihat lemas sejak Senin 20 Agustus 2018.
"Senin kemarin memang sudah terlihat ikan-ikan di keramba itu mulai lemas," ujar salah seorang warga Aek Nihuta yang juga petani keramba, R Malau di Samosir, Sumut, Kamis (23/8/2018).
Manalu mengaku punya enam keramba yang berada di Perairan Danau Toba. Semua ikan yang ada di kerambanya ikut mati.
"Semua ikan nila dan ikan mas saya yang ada di keramba mati. Bahkan ada petani keramba yang mempunyai 150 keramba juga mati semua," ungkapnya.
Terkait kematian jutaan ikan di keramba, sejak Selasa 21 Agustus 2018 para petani telah memberikan oksigen kepada ikan-ikan yang ada dalam keramba.
"Namun pada Rabu (22 Agustus 2018) pagi saat petani melihat ikan di keramba, ternyata semua sudah mati dan mengapung di Danau Toba," jelasnya.
Dia mengungkapkan jutaan ikan yang mati tersebut dalam waktu dekat sudah siap panen. "Padahal ikan-ikan yang ada di keramba ini sudah siap panen," ujarnya.
Terkait penyebab kematian ikan-ikan tersebut, para petani belum mengetahui secara pasti dan masih melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Kita sudah beri tahu kepada Bupati dan instansi terkait. Namun sampai saat ini kami juga belum tahu penyebabnya," tuturnya.
Saat ini bangkai-bangkai ikan tersebut sudah dibawa ke tepi danau dan alat berat juga sudah diturunkan untuk mengubur jutaan bangkai ikan tersebut. "Sebagian dari bangkai ikan sudah dikuburkan," tambahnya.
Sebelumnya, jutaan ekor ikan di keramba milik puluhan petani lokal mati mendadak. Kematian massal ikan di perairan Danau Toba terjadi pada Rabu 22 Agustus 2018. Perisitiwa matinya jutaan ikan di Perairan Danau Toba bukan pertama kali terjadi. Bahkan, kematian massal ikan di Danau Toba sudah berulang-ulang.
Tercatat pada 2004 ikan mati massal di kawasan Haranggaol karena virus herves koi. Lalu, pada Mei 2016, lebih dari 1.000 ton ikan mati, tetapi diinformasikan bukan karena penyakit. Pada awal 2017 juga terjadi kematian massal ikan di kawasan Tongging dan Silalahi.
Informasi yang dihimpun, ikan-ikan dalam keramba yang dikelola petani di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir itu mulai terlihat lemas sejak Senin 20 Agustus 2018.
"Senin kemarin memang sudah terlihat ikan-ikan di keramba itu mulai lemas," ujar salah seorang warga Aek Nihuta yang juga petani keramba, R Malau di Samosir, Sumut, Kamis (23/8/2018).
Manalu mengaku punya enam keramba yang berada di Perairan Danau Toba. Semua ikan yang ada di kerambanya ikut mati.
"Semua ikan nila dan ikan mas saya yang ada di keramba mati. Bahkan ada petani keramba yang mempunyai 150 keramba juga mati semua," ungkapnya.
Terkait kematian jutaan ikan di keramba, sejak Selasa 21 Agustus 2018 para petani telah memberikan oksigen kepada ikan-ikan yang ada dalam keramba.
"Namun pada Rabu (22 Agustus 2018) pagi saat petani melihat ikan di keramba, ternyata semua sudah mati dan mengapung di Danau Toba," jelasnya.
Dia mengungkapkan jutaan ikan yang mati tersebut dalam waktu dekat sudah siap panen. "Padahal ikan-ikan yang ada di keramba ini sudah siap panen," ujarnya.
Terkait penyebab kematian ikan-ikan tersebut, para petani belum mengetahui secara pasti dan masih melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Kita sudah beri tahu kepada Bupati dan instansi terkait. Namun sampai saat ini kami juga belum tahu penyebabnya," tuturnya.
Saat ini bangkai-bangkai ikan tersebut sudah dibawa ke tepi danau dan alat berat juga sudah diturunkan untuk mengubur jutaan bangkai ikan tersebut. "Sebagian dari bangkai ikan sudah dikuburkan," tambahnya.
Sebelumnya, jutaan ekor ikan di keramba milik puluhan petani lokal mati mendadak. Kematian massal ikan di perairan Danau Toba terjadi pada Rabu 22 Agustus 2018. Perisitiwa matinya jutaan ikan di Perairan Danau Toba bukan pertama kali terjadi. Bahkan, kematian massal ikan di Danau Toba sudah berulang-ulang.
Tercatat pada 2004 ikan mati massal di kawasan Haranggaol karena virus herves koi. Lalu, pada Mei 2016, lebih dari 1.000 ton ikan mati, tetapi diinformasikan bukan karena penyakit. Pada awal 2017 juga terjadi kematian massal ikan di kawasan Tongging dan Silalahi.
(mhd)