Kehebatan Keris Kiai Betok, Senjata Sakti Pembunuh Sultan Demak Sunan Prawata
loading...
A
A
A
Arya Penangsang mencoba membalas dendam kepada Raden Mukmin yang telah membunuh ayahnya. Arya Penangsang akhirnya mengutus Rangkut atau perjineman, untuk membunuh Raden Mukmin, Sultan Demak yang bergelar Sunan Prawata.
Sebutan Sunan Prawata lantaran pusat pemerintahan Demak saat itu bukan lagi di Demak Bintara, melainkan di Gunung Prawata. Berbekal keris Kiai Betok yang diberikan oleh Arya Penangsang, Rangkut pergi ke Gunung Prawata.
Setiba di tujuan, Rangkut memasuki ruang peraduan Sunan Prawata. Saat itulah ia menikam keris Kiai Betok ke tubuh Sunan Prawata, yang tengah tertidur pulas. Keris itu pun juga membunuh sang istri yang juga tengah tertidur pulas.
Namun sebelum menghembuskan napas terakhir bersama sang istri, Sunan Prawata sempat memberikan perlawanan dengan keris Kiai Betok itu. Ia menarik keris itu dari tubuhnya dan menghujamkan kembali ke tubuh Rangkut.
Alhasil suruhan Arya Penangsang pun turut tewas bersamaan tewasnya Sunan Prawata dan istrinya.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Sebutan Sunan Prawata lantaran pusat pemerintahan Demak saat itu bukan lagi di Demak Bintara, melainkan di Gunung Prawata. Berbekal keris Kiai Betok yang diberikan oleh Arya Penangsang, Rangkut pergi ke Gunung Prawata.
Setiba di tujuan, Rangkut memasuki ruang peraduan Sunan Prawata. Saat itulah ia menikam keris Kiai Betok ke tubuh Sunan Prawata, yang tengah tertidur pulas. Keris itu pun juga membunuh sang istri yang juga tengah tertidur pulas.
Namun sebelum menghembuskan napas terakhir bersama sang istri, Sunan Prawata sempat memberikan perlawanan dengan keris Kiai Betok itu. Ia menarik keris itu dari tubuhnya dan menghujamkan kembali ke tubuh Rangkut.
Alhasil suruhan Arya Penangsang pun turut tewas bersamaan tewasnya Sunan Prawata dan istrinya.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(ams)