Jelang Puasa Ramadan Harga Bahan Pokok di Bandung Melambung, Beban Hidup Masyarakat Semakin Berat
loading...
A
A
A
BANDUNG - Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat melambung tiga pekan jelang puasa Ramadan. Kondisi ini menyebabkan beban hidup masyarakat semakin berat.
Bahan pokok yang mengalami kenaikan harga antara lain berbagai jenis cabai, tomat, kentang, telur ayam dan beras.
Sariah, pedagang sayuran mengatakan, kenaikan harga cabai, tomat dan kentang sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Melambungnya harga sejumlah komoditas dikeluhkan masyarakat.
"Cabai merah tanjung naik dari Rp100.000 menjadi Rp120 ribu per kilogram (kg). Cabai merah keriting Rp80.000 menjadi Rp100.000 per kg. Cabai rawit merah dari Rp80.000 ke Rp100.000 per kg," kata Sariah ditemui di Pasar Kosambi Bandung, Rabu (21/2/2024).
Harga tomat, ujar Sariah, naik dari Rp20.000 per kg menjadi Rp24.000 per kg. Sedangkan kentang naik dari Rp18.000 menjadi Rp22.000 per kg.
"Pasokan mah banyak, cuma mahal," ujar dia.
Ijah pedagang telur mengatakan, harga telur naik dari Rp29.000 per kg menjadi Rp31 per kg. Kenaikan harga telur sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir.
"Kalau ada bansos atau pasar murah, pembeli jadi sepi," kata Ijah.
Sementara itu, Reno (38) pedagang ayam potong mengatakan, harga daging ayam broiler turun tiga hari terakhir dari Rp38.000 menjadi Rp36.000 per kg.
Sedangkan ayam pejantan broiler masih mahal untuk ukuran setengah kilogram naik dari Rp32.000 menjadi Rp35.000.
Rahmat Kurnia, pedagang beras, mengatakan, harga beras lokal dijual dengan harga Rp16.000 per kg. Jenis beras lokal paling mahal mencapai Rp20.000 per kg. Kenaikan harga beras terjadi sejak awal Januari 2024.
"Beras lokal paling murah Rp16.000, paling mahal Rp20.000. Dari awal tahun harga beras naik Rp3.000 per jenisnya. Pasokan sebetulnya ada, tapi gak melimpang," kata Rahmat Kurnia.
Rahmat menyatakan, mendapatkan beras SPH dari Bulog sebanyak dua kuintal dengan harga jual Rp54.500 per lima kg. Beras SPHP banyak dicari sebab harga yang lebih murah.
"Beras SPH ini membantuk masyarakat kecil," ujarnya.
Bahan pokok yang mengalami kenaikan harga antara lain berbagai jenis cabai, tomat, kentang, telur ayam dan beras.
Sariah, pedagang sayuran mengatakan, kenaikan harga cabai, tomat dan kentang sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Melambungnya harga sejumlah komoditas dikeluhkan masyarakat.
"Cabai merah tanjung naik dari Rp100.000 menjadi Rp120 ribu per kilogram (kg). Cabai merah keriting Rp80.000 menjadi Rp100.000 per kg. Cabai rawit merah dari Rp80.000 ke Rp100.000 per kg," kata Sariah ditemui di Pasar Kosambi Bandung, Rabu (21/2/2024).
Harga tomat, ujar Sariah, naik dari Rp20.000 per kg menjadi Rp24.000 per kg. Sedangkan kentang naik dari Rp18.000 menjadi Rp22.000 per kg.
"Pasokan mah banyak, cuma mahal," ujar dia.
Ijah pedagang telur mengatakan, harga telur naik dari Rp29.000 per kg menjadi Rp31 per kg. Kenaikan harga telur sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir.
"Kalau ada bansos atau pasar murah, pembeli jadi sepi," kata Ijah.
Sementara itu, Reno (38) pedagang ayam potong mengatakan, harga daging ayam broiler turun tiga hari terakhir dari Rp38.000 menjadi Rp36.000 per kg.
Sedangkan ayam pejantan broiler masih mahal untuk ukuran setengah kilogram naik dari Rp32.000 menjadi Rp35.000.
Rahmat Kurnia, pedagang beras, mengatakan, harga beras lokal dijual dengan harga Rp16.000 per kg. Jenis beras lokal paling mahal mencapai Rp20.000 per kg. Kenaikan harga beras terjadi sejak awal Januari 2024.
"Beras lokal paling murah Rp16.000, paling mahal Rp20.000. Dari awal tahun harga beras naik Rp3.000 per jenisnya. Pasokan sebetulnya ada, tapi gak melimpang," kata Rahmat Kurnia.
Rahmat menyatakan, mendapatkan beras SPH dari Bulog sebanyak dua kuintal dengan harga jual Rp54.500 per lima kg. Beras SPHP banyak dicari sebab harga yang lebih murah.
"Beras SPH ini membantuk masyarakat kecil," ujarnya.
(shf)