5 Fakta Kecelakaan Rombongan Gus Iqdam di Malang, Nomor 3 Tersangkut Pohon
loading...
A
A
A
Bahkan terlihat penampakan mobil pikap dalam kondisi terbalik dan tersangkut di pepohonan pada jurang sedalam 20 meter itu.
Melihat kondisi jurang para korban ini cukup beruntung, semuanya bisa selamat meski beberapa mengalami luka patah tulang dan luka trauma, akibat benturan di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Dalamnya jurang hingga 20 meter membuat petugas penyelamat dan warga sekitar perlu kehati-hatian menyelamatkan korban. Para korban yang diletakkan di tandu, lantas diikatkan dengan tali tampar yang sudah diikat dari atas dan dipegangi beberapa orang.
Proses evakuasi pun berjalan dramatis, karena posisi jurang cukup dalam. Warga bergotong royong dengan tim penyelamat menarik korban yang sudah berada di atas tandu.
"(Evakuasi korban dan kendaraan kecelakaan terhambat karena) medannya kurang bagus, jadi perlu kehati-hatian," ujar Joko.
Bahkan proses evakuasi korban dan kendaraan baru selesai seluruhnya sekitar pukul 10.00 WIB, pada Senin pagi (19/2/2024). Saat proses evakuasi kendaraan, petugas dan warga terpaksa menarik manual, karena seling tali penarik mobil derek putus.
"Mobil derek trobel tadi kabel selingnya putus, makanya cukup lama, akhirnya pakai manual ditarik," kata dia.
Seluruh korban tujuh orang rombongan pengajian Gus Iqdam merupakan warga Dusun Mulyosari dan Dusun Krajan, Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Mereke dievakuasi ke beberapa fasilitas kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit.
Sopir bernama Riyo Setyawan dan penumpang bernama Irawati (43) yang mengalami luka ringan dirawat di Puskesmas Kalipare. Sementara itu, Winarsih (49) mengalami benturan di pinggang dan Nursini (59) yang mengalami luka patah lengan kiri dan kaki kanan dirawat di RS Wava Husada.
"Korban lainnya yakni Sumarni (55), Slamet (59), dan Sukarti (60), dilarikan ke RSUD Kanjuruhan karena menderita luka benturan di kepala dan kaki serta bahu," pungkasnya.
Melihat kondisi jurang para korban ini cukup beruntung, semuanya bisa selamat meski beberapa mengalami luka patah tulang dan luka trauma, akibat benturan di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.
4. Evakuasi Korban dan Kendaraan Berjalan Dramatis
Dalamnya jurang hingga 20 meter membuat petugas penyelamat dan warga sekitar perlu kehati-hatian menyelamatkan korban. Para korban yang diletakkan di tandu, lantas diikatkan dengan tali tampar yang sudah diikat dari atas dan dipegangi beberapa orang.
Proses evakuasi pun berjalan dramatis, karena posisi jurang cukup dalam. Warga bergotong royong dengan tim penyelamat menarik korban yang sudah berada di atas tandu.
"(Evakuasi korban dan kendaraan kecelakaan terhambat karena) medannya kurang bagus, jadi perlu kehati-hatian," ujar Joko.
Bahkan proses evakuasi korban dan kendaraan baru selesai seluruhnya sekitar pukul 10.00 WIB, pada Senin pagi (19/2/2024). Saat proses evakuasi kendaraan, petugas dan warga terpaksa menarik manual, karena seling tali penarik mobil derek putus.
"Mobil derek trobel tadi kabel selingnya putus, makanya cukup lama, akhirnya pakai manual ditarik," kata dia.
5. Korban Dibawa ke Puskesmas dan Rumah Sakit
Seluruh korban tujuh orang rombongan pengajian Gus Iqdam merupakan warga Dusun Mulyosari dan Dusun Krajan, Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Mereke dievakuasi ke beberapa fasilitas kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit.
Sopir bernama Riyo Setyawan dan penumpang bernama Irawati (43) yang mengalami luka ringan dirawat di Puskesmas Kalipare. Sementara itu, Winarsih (49) mengalami benturan di pinggang dan Nursini (59) yang mengalami luka patah lengan kiri dan kaki kanan dirawat di RS Wava Husada.
"Korban lainnya yakni Sumarni (55), Slamet (59), dan Sukarti (60), dilarikan ke RSUD Kanjuruhan karena menderita luka benturan di kepala dan kaki serta bahu," pungkasnya.
(shf)