Kapal Rombongan IPB Tenggelam di Laut Selatan, Dua Juru Masak Tewas
A
A
A
SERANG - Kapal Motor (KM) Orange yang mengangkut rombongan pusat studi satwa primata Institut Pertanian Bogor (IPB) tenggelam setelah dihantam ombak di sekitar Perairan Cikeruh Wetan, Kecamatan Binuangen, Kabupaten Lebak.
Akibatnya dua koki atau juru masak yang ikut dalam rombongan, yakni Atiah (50) dan Emah (55), warga kampung Jati, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, meninggal dunia. Sedangkan 22 orang selamat, dan langsung mendapatkan perawatan di Puskesmas Binuangen.
Informasi yang diperoleh SINDOnews, KM Orange yang mengangkut sebanyak 22 penumpang dengan dua anak buah kapal tenggelam sekitar pukul 14.10 WIB saat perjalanan pulang Pulau Tinjil untuk melakukan penelitian menuju TPI Binuangen.
"Kapal yang membawa rombongan dari IPB hendak masuk muara Binungeun, akan tetapi ketika hendak masuk terkena ombak dari buritan kapal dan masuk air ke dalam kamar mesin," kata Kasie Ops Basarnas Banten Heru Amir, Kamis (19/7/2018).
Hidrolik kapal dalam ruang mesin rusak dan sulit untuk bergerak sehingga mengakibatkan kapal terbalik dan semua penumpang dan kru kapal berhamburan ke laut dan berenang menyelamatkan diri. "Para korban dibantu masyarakat membantu menarik korban ke tepian dan membawa ke puskesmas binuangeun untuk mendapatkan pertolongan medis," ujarnya.
Namun naas, dua korban diduga tidak bisa berenang, sehingga tewas tenggelam. Oleh warga, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Diketahui, dalam rombongan IPB, terdapat 7 warga negara asing, terdiri dari 6 warga Amerika Serikat dan 1 warga Thailand.
Akibatnya dua koki atau juru masak yang ikut dalam rombongan, yakni Atiah (50) dan Emah (55), warga kampung Jati, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, meninggal dunia. Sedangkan 22 orang selamat, dan langsung mendapatkan perawatan di Puskesmas Binuangen.
Informasi yang diperoleh SINDOnews, KM Orange yang mengangkut sebanyak 22 penumpang dengan dua anak buah kapal tenggelam sekitar pukul 14.10 WIB saat perjalanan pulang Pulau Tinjil untuk melakukan penelitian menuju TPI Binuangen.
"Kapal yang membawa rombongan dari IPB hendak masuk muara Binungeun, akan tetapi ketika hendak masuk terkena ombak dari buritan kapal dan masuk air ke dalam kamar mesin," kata Kasie Ops Basarnas Banten Heru Amir, Kamis (19/7/2018).
Hidrolik kapal dalam ruang mesin rusak dan sulit untuk bergerak sehingga mengakibatkan kapal terbalik dan semua penumpang dan kru kapal berhamburan ke laut dan berenang menyelamatkan diri. "Para korban dibantu masyarakat membantu menarik korban ke tepian dan membawa ke puskesmas binuangeun untuk mendapatkan pertolongan medis," ujarnya.
Namun naas, dua korban diduga tidak bisa berenang, sehingga tewas tenggelam. Oleh warga, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Diketahui, dalam rombongan IPB, terdapat 7 warga negara asing, terdiri dari 6 warga Amerika Serikat dan 1 warga Thailand.
(wib)